Daftar Isi
Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satu yang sering menginfeksi anak-anak dan mengganggu aktivitas sehari-hari adalah cacingan. Cacingan, terutama pada anak adalah kondisi medis yang terjadi akibat infeksi oleh cacing parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan. Parasit ini mengambil nutrisi dari tubuh inangnya sehingga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Penyakit ini sangat umum terjadi di daerah dengan sanitasi yang kurang baik. Selain itu, anak-anak yang kebiasaan bermain di tanah dan kurangnya kesadaran akan kebersihan juga dapat menjadi pemicunya.
Gejala utama munculnya cacingan pada anak
Secara umum, penyakit cacingan pada anak timbul karena adanya parasit. Parasit ini mengambil nutrisi dari tubuh inangnya, sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang signifikan, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Adapun gejala munculnya cacingan pada anak meliputi:
1. Gatal di sekitar anus (pruritus ani)
Gatal di sekitar anus adalah gejala paling khas dan sering menjadi tanda awal infeksi cacing kremi. Pada malam hari, cacing betina keluar dari anus untuk bertelur di sekitar area tersebut, sehingga menimbulkan rasa gatal yang intens. Anak-anak sering menggaruk area tersebut, yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan infeksi sekunder akibat bakteri.
2. Adanya cacing di feses atau sekitar anus
Orang tua atau pengasuh dapat melihat langsung cacing di tinja anak atau di sekitar anus, terutama pada pagi hari. Cacing kremi berukuran kecil dan putih seperti benang, sedangkan cacing gelang dan pita bisa terlihat lebih besar dan berbentuk pita atau benang putih panjang.
3. Sering mengalami gangguan pencernaan
Infeksi cacing terutama pada anak dapat menyebabkan berbagai keluhan pencernaan, seperti nyeri atau kram perut yang terasa tidak nyaman. Mual dan muntah. Selain itu, anak juga sering merasakan perut kembung atau terasa penuh. Cacing yang menempel pada dinding usus dapat merusak mukosa usus, mengganggu penyerapan nutrisi, dan menyebabkan inflamasi lokal.
4. Penurunan nafsu makan dan berat badan
Karena rasa tidak nyaman di saluran pencernaan dan persaingan nutrisi dengan cacing, anak sering mengalami penurunan nafsu makan. Akibatnya, berat badan anak menurun secara signifikan, dan pertumbuhan fisik serta perkembangan kognitifnya dapat terganggu.
5. Anemia dan kelelahan
Cacing tambang dan beberapa jenis cacing lain dapat menghisap darah dari dinding usus, menyebabkan kehilangan darah kronis yang berujung pada anemia. Anemia ini menyebabkan anak menjadi pucat, mudah lelah, lesu, dan kurang bersemangat dalam beraktivitas.
6. Ruam dan iritasi kulit
Beberapa jenis cacing, terutama cacing tambang, dapat menembus kulit saat larva masuk ke tubuh. Hal ini dapat menyebabkan ruam gatal, kemerahan, dan iritasi pada area kulit yang terkena, seperti kaki atau tangan.
7. Gangguan tidur dan perilaku
Faktor terakhir yang dapat dirasakan adalah rasa gatal, nyeri perut, dan ketidaknyamanan akibat cacingan dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak. Anak menjadi gelisah, mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan performa belajar menurun.
Rekomendasi Obat Cacing Anak yang Ampuh dan Aman, Tersedia di Apotek
Cacingan adalah salah satu penyakit akibat infeksi parasit yang datang karena lingkungan hingga kebiasaan sehari-hari. Namun tidak perlu khawatir, ada beberapa obat cacing yang aman, ampuh yang dapat dibeli di apotek terdekat meliputi:
1. Combantrin
Combantrin adalah obat cacingan yang mengandung pyrantel pamoate. Obat ini dapat melumpuhkan cacing sehingga mudah dikeluarkan bersama tinja tanpa perlu pencahar. Efektif untuk cacing kremi, gelang, dan tambang. Tersedia tablet dan sirup rasa jeruk. Combantrin cocok untuk anak usia 2 tahun ke atas.
2. Konvermex sirup
Konvermex sirup mengandung pyrantel pamoate. Sirup ini sangat aman untuk anak, bekerja melumpuhkan cacing kremi, gelang, dan tambang. Diminum sekali sebelum tidur. Apoteker akan meresepkan dosis yang tepat, dan biasanya obat ini digunakan untuk anak usia 2-12 tahun.
3. Vermox
Vermox adalah obat yang mengandung mebendazole. Obat ini dapat menghambat penyerapan gula pada cacing sehingga cacing mati dan keluar bersama feses. Bisa dikunyah atau ditelan. Obat ini cocok untuk dikonsumsi oleh anak usia 5 tahun ke atas.
4. Vermoran tablet
Vermoran tablet mengandung mebendazole. Obat ini termasuk tablet kunyah yang efektif membasmi cacing gelang, kremi, tambang, dan cambuk. Mudah dikunyah dan diminum. Cocok untuk anak usia di atas 5 tahun.
5. Askamex tablet
Aslakamex tablet adalah obat cacing yang efektif untuk cacing gelang dan tambang. Tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Obat ini tersedia untuk anak dan dewasa, sesuai anjuran dari apoteker.
6. Albendazole
Albendazole adalah obat cacing spektrum luas yang membunuh berbagai jenis cacing usus. Biasanya diminum sekali atau sesuai resep apoteker. Umumnya obat ini digunakan untuk anak usia 1 tahun ke atas.
Tips tambahan saat memberikan obat cacing pada anak
Obat cacing dapat diminum pagi atau malam hari, yang terpenting adalah sesuai dengan anjuran dan saat gejala cacingan mulai muncul. Beberapa jenis obat seperti albendazole sebaiknya diminum bersama makanan untuk mengurangi efek samping. Jika obat berbentuk sirup, pastikan mengocok botol terlebih dahulu agar kandungan obat tercampur merata sehingga dosis tepat.
Kesimpulan
Cacingan pada anak merupakan infeksi parasit cacing yang umum terjadi dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti gatal di anus, gangguan pencernaan, penurunan berat badan, anemia, hingga gangguan tumbuh kembang. Untuk mengatasi cacingan, pemberian obat cacing yang tepat dan aman sangat penting. Beberapa obat cacing yang ampuh dan tersedia di apotek antara lain albendazole, combantrin dan konvermex. Selain pengobatan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat krusial untuk mencegah infeksi ulang.