Daftar Isi
Berbicara tentang gangguan kesehatan pada mata, salah satunya yang sering dialami setelah lama bekerja adalah mata merah. Mata merah adalah kondisi di mana bagian putih mata (sklera) tampak kemerahan akibat pembuluh darah kecil di permukaan mata mengalami pembengkakan atau pelebaran. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh iritasi, infeksi, alergi, cedera, atau gangguan medis tertentu yang memicu peradangan pada mata.
Mata merah sering menimbulkan rasa tidak nyaman seperti gatal, perih, berair, atau sensasi seperti ada benda asing di mata. Meski umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari, mata merah juga bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius jika disertai nyeri hebat, gangguan penglihatan, atau keluarnya nanah.
Penyebab utama terjadinya mata merah
Penyebab utama terjadinya mata merah sangat beragam dan melibatkan berbagai faktor yang menyebabkan pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah kecil di permukaan mata (konjungtiva dan sklera). Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab-penyebab utama mata merah meliputi:
1. Adanya infeksi mata
Infeksi merupakan penyebab paling umum mata merah. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, maupun alergi yang memicu peradangan pada selaput konjungtiva, yang disebut konjungtivitis. Konjungtivitis virus biasanya menyebabkan mata merah disertai air mata bening dan mudah menular. Konjungtivitis bakteri sering menimbulkan keluarnya cairan kental berwarna kuning atau hijau. Infeksi lain seperti blefaritis (peradangan kelopak mata), uveitis (peradangan lapisan tengah mata), dan ulkus kornea juga bisa menyebabkan mata merah disertai nyeri dan gangguan penglihatan.
2. Iritasi dan paparan lingkungan
Bahan-bahan iritan seperti debu, asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia (misalnya klorin di kolam renang) dapat mengiritasi lapisan luar mata sehingga menyebabkan kemerahan, gatal, dan perih. Paparan sinar ultraviolet berlebihan tanpa pelindung juga dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan pada mata. Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat atau terlalu lama juga dapat mengiritasi mata dan memicu mata merah.
3. Alergi mata
Alergi mungkin dianggap sepele oleh sebagian orang. Padahal alergi juga dapat menyebabkan mata merah. Reaksi alergi terhadap zat seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau kosmetik dapat menyebabkan peradangan pada konjungtiva. Mata menjadi merah, gatal, berair, dan terasa tidak nyaman. Alergi ini sering terjadi pada orang yang sudah memiliki riwayat alergi dan bisa muncul musiman atau terus-menerus.
4. Mata kering dan kelelahan mata
Mata kering juga dianggap sepele karena tidak semua orang memahami bahkan mata juga dapat terasa lebih kering. Mata yang kekurangan air mata atau memiliki kualitas air mata yang buruk akan mudah mengalami iritasi dan kemerahan. Selain itu, kelelahan mata akibat terlalu lama menatap layar komputer, televisi, atau gadget juga menyebabkan mata menjadi merah, kering, dan berair karena frekuensi berkedip yang menurun.
5. Cedera atau trauma mata
Benturan, goresan, luka bakar, atau masuknya benda asing seperti debu dan pasir dapat menyebabkan pembuluh darah di mata melebar sebagai respons penyembuhan. Cedera ini dapat menyebabkan mata merah, nyeri, dan bahkan perdarahan subkonjungtiva (pecahnya pembuluh darah di permukaan mata) yang tampak seperti bercak merah terang pada bagian putih mata.
6. Kondisi medis serius
Beberapa penyakit mata yang lebih serius juga menyebabkan mata merah, salah satunya adalah glaukoma akut. Glaukoma akut, yaitu peningkatan tekanan bola mata yang menyebabkan kemerahan dan nyeri hebat.
Gejala awal timbulnya mata merah

Gejala awal timbulnya mata merah biasanya ditandai dengan kemerahan pada bagian putih mata (sklera) yang terjadi akibat pelebaran pembuluh darah kecil di permukaan mata. Gejala ini bisa muncul secara bertahap atau tiba-tiba, tergantung penyebabnya. Selain kemerahan, gejala awal yang sering menyertai mata merah meliputi:
1. Rasa gatal dan sensasi ada benda asing di mata
Rasa gatal dan sensasi seperti ada benda asing di mata yang membuat mata terasa tidak nyaman dan sering ingin mengucek. Ini sangat umum terjadi pada konjungtivitis alergi maupun iritasi.
2. Mata sering berair dan keluar cairan
Mata berair atau keluar cairan, baik bening maupun berlendir, terutama pada infeksi virus, bakteri, atau alergi. Cairan ini bisa membuat mata terasa lengket terutama saat bangun tidur. Selain itu penderita juga merasakan rasa perih atau terbakar pada mata, menandakan adanya iritasi atau peradangan yang cukup signifikan, seperti pada keratitis atau blefaritis.
3. Pembengkakan ringan pada kelopak mata
Pembengkakan ringan pada kelopak mata, sering terlihat pada kasus alergi atau infeksi seperti konjungtivitis dan bintitan. Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia), yang biasanya muncul pada kondisi peradangan lebih dalam seperti keratitis atau uveitis.
4. Penurunan penglihatan dan penglihatan kabur
Penurunan penglihatan atau penglihatan kabur, yang bisa terjadi pada kasus mata merah yang lebih serius seperti glaukoma akut, ulkus kornea, atau kanker mata. Pada anak-anak, gejala awal mata merah juga dapat disertai dengan keluarnya kotoran mata berwarna kuning atau hijau, kelopak mata bengkak, dan terkadang demam atau pilek jika disebabkan oleh infeksi virus.
Rekomendasi pengobatan untuk mengatasi mata merah

Jika Anda mengalami mata merah, tidak perlu khawatir secara berlebihan. Ada beberapa cara untuk mengobati mata merah yang dapat dilakukan dirumah. Berikut adalah 5 rekomendasi pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata merah, baik dengan cara alami maupun medis meliputi:
1. Penggunaan obat tetes mata yang sesuai penyebab
Obat tetes mata merupakan pilihan pengobatan utama dan efektif untuk mengatasi mata merah. Jenis obat tetes yang digunakan harus disesuaikan dengan penyebab mata merah seperti air mata buatan ataupun obat tetes antihistamin. Air mata buatan (lubrikan) untuk mengatasi mata kering dan iritasi ringan, membantu melembapkan mata dan mengurangi kemerahan. Contohnya seperti cendo eyefresh yang mengandung hydroxypropyl methylcellulose. Obat tetes antihistamin juga dapat direkomendasikan untuk digunakan jika mata merah disebabkan oleh alergi. Obat ini bekerja dengan menghambat zat histamin yang memicu reaksi alergi sehingga mengurangi gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Beberapa obat tetes mata dapat ditemukan di apotek terdekat.
2. Kompres mata dengan air hangat atau dingin
Kompres merupakan metode sederhana yang sangat membantu meredakan gejala mata merah. Kompres hangat efektif untuk mengurangi rasa nyeri, membuka kelenjar kelopak mata yang tersumbat (misalnya pada blefaritis), dan meningkatkan sirkulasi darah di area mata. Selain itu, menggunakan kompres dingin juga berguna untuk mengurangi pembengkakan dan kemerahan akibat alergi atau iritasi. Cara penggunaannya adalah dengan membasahi kain bersih dengan air hangat atau dingin, kemudian ditempelkan pada mata selama 3-5 menit, dapat dilakukan bergantian dan diulang beberapa kali sehari.
3. Menjaga kebersihan dan menghindari iritan
Menjaga kebersihan mata dan tangan sangat penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan mata merah. Hindari menyentuh atau mengucek mata dengan tangan kotor. Cuci tangan secara rutin dengan sabun. Bersihkan area sekitar mata dari kotoran dan sisa riasan. Selain itu, hentikan sementara penggunaan lensa kontak dan riasan mata sampai mata benar-benar pulih. Terakhir, hindari paparan debu, asap rokok, polusi, dan bahan kimia yang dapat memperparah iritasi.
4. Istirahatkan mata dan kurangi paparan layar
Mata yang lelah dan terlalu lama menatap layar komputer, ponsel, atau televisi bisa memperparah kemerahan dan iritasi. Berikan waktu istirahat yang cukup bagi mata dengan mengurangi durasi penggunaan gadget. Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik untuk mengurangi ketegangan mata. Pastikan pencahayaan ruangan cukup dan tidak menyilaukan.
5. Penggunaan bahan alami sebagai pendukung
Beberapa bahan alami dapat digunakan sebagai kompres untuk meredakan mata merah dan memberikan efek menenangkan, seperti mentimun. Mentimun yang memberikan efek dingin dan mengurangi pembengkakan. Caranya cukup potong mentimun menjadi beberapa helai, kemudian tempelkan saat tidur.
Kesimpulan
Mata merah adalah kondisi yang umum terjadi akibat pelebaran pembuluh darah di permukaan mata yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, alergi, iritasi, mata kering, atau cedera. Pengobatan mata merah harus disesuaikan dengan penyebabnya dan meliputi penggunaan obat tetes mata yang tepat (seperti air mata buatan, antihistamin, atau antibiotik), kompres hangat atau dingin untuk meredakan peradangan dan pembengkakan, menjaga kebersihan mata dan lingkungan sekitar, serta menghindari iritan seperti debu, asap, dan penggunaan lensa kontak sementara waktu.
Selain itu, memberikan istirahat yang cukup bagi mata dan mengurangi paparan layar juga sangat membantu mempercepat pemulihan. Penggunaan bahan alami sebagai kompres juga bisa menjadi pelengkap dalam perawatan mata merah. Namun, jika gejala mata merah disertai nyeri hebat, keluarnya nanah, gangguan penglihatan, atau tidak membaik dalam beberapa hari, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius.