Daftar Isi
Berbicara tentang penyakit kulit, salah satu yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia adalah ruam herpes. Ruam herpes adalah gejala khas dari infeksi virus herpes yang ditandai dengan munculnya lepuhan atau lenting berwarna kemerahan pada kulit, bibir, mulut, atau area genital. Lepuhan ini berisi cairan yang terasa panas dan gatal, dan dapat pecah sehingga menimbulkan luka terbuka.
Ruam herpes dapat muncul di berbagai lokasi tergantung jenis virusnya, misalnya HSV-1 biasanya menyerang mulut dan wajah, sementara HSV-2 menyerang area genital. Herpes zoster menyebabkan ruam yang menyebar di satu sisi tubuh, biasanya di dada, punggung, atau wajah, disertai rasa nyeri hebat. Herpes adalah penyakit jangka panjang karena virusnya bisa bertahan seumur hidup di dalam tubuh, dan dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi, air liur, atau hubungan seksual.
Penyebab utama munculnya ruam herpes
Penyebab utama munculnya ruam herpes adalah infeksi virus dari keluarga herpesvirus, khususnya virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1), tipe 2 (HSV-2), dan virus Varicella-Zoster (VZV). Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab dan mekanisme munculnya ruam herpes meliputi:
1. Adanya virus herpes simplex (HSV)
HSV-1 umumnya menyebabkan herpes oral yang ditandai dengan ruam lepuhan di sekitar mulut dan wajah. Virus ini menular melalui kontak langsung seperti berciuman, berbagi alat makan, atau sentuhan kulit ke kulit dengan area yang terinfeksi. HSV-1 juga dapat menyebabkan herpes genital melalui kontak seksual atau penyebaran dari mulut ke alat kelamin. Virus ini mudah menular karena dapat berpindah melalui cairan dari lepuhan yang pecah atau kontak dengan kulit yang terinfeksi. Selain itu, HSV-2 adalah penyebab utama herpes genital. Penularannya terutama melalui kontak seksual langsung dengan luka atau lepuhan aktif pada penderita. Virus ini dapat kambuh berulang kali dengan frekuensi yang bervariasi pada tiap orang. Mekanisme infeksi HSV dimulai saat virus masuk melalui luka kecil atau mukosa, kemudian berkembang biak dan menyebabkan peradangan serta pembentukan lepuhan berisi cairan yang terasa gatal dan nyeri.
2. Adanya virus varicella-zoster (VZV)
Virus ini pertama kali menginfeksi menyebabkan cacar air (varicella). Setelah sembuh, virus tidak hilang melainkan menetap dalam keadaan dorman di saraf sumsum tulang belakang dan otak. Jika virus ini aktif kembali, biasanya karena penurunan daya tahan tubuh, stres, atau faktor usia, maka muncul herpes zoster (cacar ular atau cacar api) yang ditandai dengan ruam lepuhan berisi cairan dan nyeri di satu sisi tubuh. Penularan VZV terjadi melalui kontak langsung dengan penderita cacar air atau herpes zoster, terutama melalui cairan dari lepuhan atau percikan liur saat batuk dan bersin.
Faktor pemicu aktivasi virus herpes
Ruam herpes adalah penyakit kulit yang berbahaya sehingga membutuhkan pengetahuan untuk memahami faktor pemicunya. Adapun faktor pemicu aktivasi virus herpes yang cepat berkembang dan menyebabkan penyakit kulit meliputi:
1. Penurunan sistem kekebalan tubuh
Penurunan sistem kekebalan tubuh akibat usia lanjut (umumnya >50 tahun), penyakit seperti kanker, HIV/AIDS, atau penggunaan obat imunosupresan dan kortikosteroid menjadi faktor utama yang memicu virus herpes aktif kembali.
2. Stres secara fisik dan emosional
Sebagian orang merasakan stres akibat aktivitas sehari-hari. Stres fisik dan emosional dapat melemahkan sistem imun sehingga virus yang dorman dalam saraf dapat aktif kembali dan menyebabkan ruam herpes.
3. Kontak langsung dengan penderita
Faktor terakhir pemicu herpes adalah kontak langsung dengan penderita. Kontak langsung dengan penderita yang memiliki luka aktif merupakan cara utama penularan virus herpes simpleks, baik melalui hubungan seksual, berciuman, atau kontak kulit ke kulit.
Rekomendasi obat untuk mengatasi ruam herpes, tersedia di apotek

Rekomendasi obat untuk mengatasi ruam herpes yang tersedia di apotek cukup beragam, terutama obat antivirus yang efektif menghambat pertumbuhan virus herpes dan mempercepat penyembuhan ruam. Berikut adalah rekomendasi obat untuk mengatasi ruam herpes yang tersedia di apotek terdekat meliputi:
1. Salep acyclovir 5%
Salep ini adalah pilihan utama untuk pengobatan ruam herpes pada kulit. Kandungan acyclovir bekerja sebagai antivirus yang menghambat replikasi virus herpes simpleks dan varicella-zoster. Beberapa merek salep acyclovir yang banyak tersedia di apotek seperti clinovir cream dengan harga sekitar Rp31.000–Rp40.000. Salep acifar cream dengan harga sekitar Rp6.500–Rp13.000, dan salep lovires cream dengan harga sekitar Rp11.000. Cara penggunaan sangat mudah, cukup oleskan salep 5 kali sehari dengan interval 4 jam pada area ruam selama 4–10 hari. Salep ini efektif untuk mengurangi durasi dan keparahan ruam herpes.
2. Tablet acyclovir
Untuk infeksi herpes yang lebih luas atau berat, obat antivirus dalam bentuk tablet sangat dianjurkan. Tablet acyclovir tersedia dalam dosis 200 mg, 400 mg, dan 800 mg. Contoh produk yang tersedia di apotek seperti clinovir 400 mg tablet, zoter tablet (mengandung acyclovir) dan acifar kaplet. Tablet ini efektif menghambat penyebaran virus, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi risiko kambuh.
3. Obat valacyclovir
Valacyclovir adalah obat antivirus lain yang sering diresepkan untuk herpes zoster dan herpes simpleks. Produk seperti herclov dan inlacyl mengandung valacyclovir 500 mg. Obat ini bekerja dengan memperlambat replikasi virus sehingga sistem imun lebih mudah melawan infeksi. Dosis umum berkisar 1000 mg tiga kali sehari selama 7 hari untuk herpes zoster. Penggunaan harus sesuai anjuran apoteker karena termasuk obat keras.
Tips pencegahan untuk menghindari ruam herpes kambuh kembali

Ruam herpes adalah penyakit kulit yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah tips pencegahan agar ruam herpes tidak kambuh kembali untuk diterapkan meliputi:
1. Jaga kebersihan dan hindari kontak langsung
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah menyentuh area yang terinfeksi herpes. Hindari kontak fisik langsung dengan orang lain, terutama jika Anda atau mereka memiliki luka herpes aktif. Kemudian, jangan berbagi barang pribadi seperti handuk, gelas, peralatan makan, pakaian, atau kosmetik yang dapat menularkan virus herpes.
2. Gunakan obat antivirus sesuai anjuran
Konsumsi obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir secara teratur sesuai resep apoteker untuk mengendalikan virus dan mencegah kekambuhan. Pada kasus herpes genital, terapi supresif harian dapat diresepkan untuk mencegah kambuh dan penularan.
3. Perhatikan pola hidup sehat
Olahraga secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Konsumsi makanan sehat dan bergizi yang kaya vitamin dan mineral untuk memperkuat sistem imun. Hindari kebiasaan buruk seperti begadang, merokok, konsumsi alkohol, dan narkoba yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
4. Kelola stres dengan baik
Stres fisik dan emosional dapat memicu reaktivasi virus herpes. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi, tidur cukup, dan aktivitas yang menyenangkan.
Kesimpulan
Ruam herpes disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV-1 dan HSV-2) serta virus varicella-zoster (VZV) yang dapat menetap dalam tubuh dan aktif kembali terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah. Pengobatan ruam herpes melibatkan penggunaan obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir yang tersedia dalam bentuk salep maupun tablet, serta obat pereda nyeri untuk mengurangi gejala.
Pencegahan kambuhnya ruam herpes sangat penting dan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung dengan luka aktif, mengelola stres, menerapkan pola hidup sehat, menggunakan obat antivirus sesuai anjuran dokter, serta melakukan hubungan seksual yang aman. Untuk herpes zoster, vaksinasi juga dapat membantu mencegah kekambuhan dan komplikasi. Dengan langkah-langkah ini, risiko kambuh dan penularan ruam herpes dapat diminimalkan sehingga kualitas hidup penderita tetap terjaga.