Posted in

Rekomendasi Obat Medis untuk Bantu Meredakan Vertigo

Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satu yang sering dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia adalah vertigo. Vertigo adalah kondisi di mana seseorang merasakan sensasi pusing atau kepala berputar yang kuat, seolah-olah dirinya atau lingkungan di sekitarnya bergerak atau berputar, meskipun sebenarnya tidak ada gerakan yang terjadi . Kondisi ini bukan penyakit melainkan gejala dari gangguan kesehatan yang mendasarinya . Meskipun tidak mematikan, vertigo dapat menghambat aktivitas sehari-hari karena penderitanya kesulitan berjalan atau berdiri dengan normal.

Durasi vertigo dapat bervariasi, dari beberapa detik hingga hitungan jam, bahkan bisa bertahan lebih lama sampai berhari-hari pada kasus yang parah . Jika vertigo tidak mendapat penanganan yang tepat, dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya dan meningkatkan risiko jatuh serta cedera saat beraktivitas.

Penyebab utama munculnya vertigo

Vertigo adalah salah satu gangguan kesehatan paling banyak dialami dan mirip dengan sakit kepala. Salah satu jenis vertigo adalah vertigo perifer. Vertigo ini merupakan salah satu jenis vertigo yang paling sering terjadi , yang disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam atau saraf vestibular yang menghubungkan telinga dengan otak. Penyebab utama lainnya yang menyebabkan vertigo muncul atau kambuh meliputi:

1. Perubahan posisi kepala yang mendadak

BPPV merupakan penyebab paling umum vertigo kambuh, terutama pada orang dewasa dan lanjut usia. Pada kondisi ini, kristal kalsium karbonat (otolith) yang normalnya menempel pada bagian tertentu di telinga bagian dalam terlepas dan mengapung bebas di saluran semi-sirkular. Saat kepala bergerak tiba-tiba, kristal ini mengganggu sinyal keseimbangan yang dikirim ke otak sehingga memicu sensasi berputar. Gerakan kepala seperti membungkuk, berbaring, bangun dari tempat tidur, atau menoleh secara tiba-tiba dapat memicu vertigo. Karena kristal bisa berpindah-pindah, vertigo bisa kambuh berulang kali dalam jangka waktu tertentu.

2. Gangguan atau infeksi pada telinga bagian dalam

Infeksi virus atau bakteri yang menyerang labirin telinga bagian dalam atau saraf vestibular dapat menyebabkan peradangan dan gangguan fungsi keseimbangan. Vertigo yang muncul akibat kondisi ini bisa sangat hebat dan berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Meski infeksi utama sudah sembuh, kerusakan pada saraf vestibular dapat menyebabkan gangguan keseimbangan kronis yang mudah kambuh saat tubuh kelelahan, stres, atau terkena infeksi lain.

3. Adanya penyakit meniere

Penyakit meniere adalah gangguan telinga bagian dalam yang ditandai oleh penumpukan cairan berlebihan (hidrops endolimfatik). Kondisi ini menyebabkan tekanan abnormal di telinga bagian dalam yang memicu episode vertigo mendadak, biasanya berlangsung selama 20 menit hingga beberapa jam. Faktor-faktor seperti konsumsi garam berlebih, stres, kelelahan, perubahan tekanan udara, dan konsumsi kafein atau alkohol dapat memicu kambuhnya vertigo pada pasien meniere.

4. Cedera kepala atau leher

Trauma fisik akibat kecelakaan atau benturan dapat merusak struktur telinga bagian dalam, saraf vestibular, atau pusat keseimbangan di otak. Kerusakan ini dapat menyebabkan vertigo kambuh-kambuhan, terutama jika belum mendapatkan penanganan yang tepat. Aktivitas fisik berat, gerakan kepala tertentu, atau stres dapat memperburuk gejala vertigo setelah cedera. 

5. Stres, kecemasan, dan faktor psikologis

Stres emosional dan kecemasan dapat memperparah atau memicu kambuhnya vertigo, terutama pada orang yang sudah memiliki gangguan vestibular. Kecemasan dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap sensasi pusing dan memperburuk persepsi vertigo. Tekanan pekerjaan, masalah keluarga, gangguan tidur, dan stres berkepanjangan. dapat memicu kambuhnya vertigo.

Rekomendasi obat medis untuk meredakan vertigo, tersedia di apotek

Vertigo dapat diatasi dengan beberapa jenis obat yang mudah ditemukan di apotek terdekat berdasarkan resep langsung dari apoteker. Berikut adalah rekomendasi obat medis untuk meredakan vertigo yang tersedia di apotek meliputi:

1. Merislon (betahistine mesylate)

Merislon mengandung betahistine yang bekerja dengan cara memperbaiki aliran darah dan mengurangi tekanan cairan di telinga bagian dalam sehingga meredakan vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran terkait penyakit meniere. Dosis umum adalah 6–12 mg, diminum 3 kali sehari setelah makan. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi mual, muntah, ruam kulit, sakit kepala, dan perut kembung. Obat ini termasuk golongan obat keras dan harus digunakan sesuai resep apoteker.

2. Mertigo (betahistine)

Obat ini juga mengandung betahistine dan memiliki mekanisme kerja serupa Merislon. Mertigo efektif untuk mengurangi gejala vertigo dengan dosis dan aturan pakai yang sama, serta efek samping yang mirip seperti mual dan gangguan pencernaan.

3. Dizine atau frego (flunarizine)

Flunarizine adalah antagonis kalsium yang membantu menstabilkan sistem vestibular dan mencegah kambuhnya vertigo, terutama pada migrain vestibular. Obat ini biasanya diminum sekali sehari pada malam hari dan dapat menyebabkan kantuk sebagai efek samping.

4. Dimenhydrinate (dramamine)

Obat antihistamin ini efektif untuk meredakan vertigo akut dan mual muntah yang menyertainya. Dimenhydrinate tersedia bebas di apotek dan sering digunakan untuk vertigo akibat mabuk perjalanan.

5. Cinnarizine

Digunakan untuk mengatasi vertigo yang disertai mual dan gangguan pendengaran, seperti pada penyakit meniere dan labirinitis. Cinnarizine membantu meningkatkan aliran darah ke telinga bagian dalam dan menghambat efek histamin di otak.

6. Promethazine

Obat ini adalah antihistamin yang meredakan vertigo sekaligus mual dan muntah. Promethazine memiliki efek sedatif yang membantu menenangkan sistem saraf pusat dan harus digunakan dengan resep dari apoteker.

Cara mencegah agar vertigo tidak kambuh kembali

Mengonsumsi obat-obatan dapat meredakan vertigo, namun ada beberapa langkah mudah untuk diterapkan agar vertigo tidak mudah kambuh kembali. Berikut adalah cara-cara efektif untuk mencegah agar vertigo tidak kambuh kembali meliputi:

1. Hindari gerakan kepala yang tiba-tiba

Gerakan kepala yang cepat dan tiba-tiba, seperti membungkuk mendadak, menoleh cepat, atau bangun dari tidur secara langsung, dapat memicu vertigo kambuh. Biasakan untuk menggerakkan kepala secara perlahan dan hati-hati, terutama saat bangun tidur atau dari posisi duduk.

2. Bangun dari tidur dengan perlahan

Saat bangun tidur, jangan langsung berdiri atau bergerak cepat. Duduk sejenak di tepi tempat tidur dan biarkan tubuh beradaptasi sebelum berdiri. Posisi kepala saat tidur juga sebaiknya sedikit lebih tinggi dari badan untuk mengurangi tekanan pada telinga bagian dalam.

3. Kurangi asupan garam, kafein, dan alkohol

Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan tekanan cairan di telinga bagian dalam, memperparah vertigo terutama pada penyakit Ménière. Kafein dan alkohol juga dapat memicu vertigo dengan cara mengganggu keseimbangan cairan tubuh dan sistem saraf. Batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat tersebut.

4. Kelola stres dengan baik

Stres dan kecemasan dapat memperburuk atau memicu kambuhnya vertigo. Lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, yoga, meditasi, atau tai chi untuk mengelola stres secara efektif. Mengelola stres juga membantu menjaga keseimbangan sistem saraf.

5. Cukupi asupan cairan tubuh

Dehidrasi dapat memperburuk gejala vertigo. Pastikan untuk minum air putih yang cukup setiap hari, minimal 8 gelas, agar tubuh tetap terhidrasi dan fungsi sistem keseimbangan berjalan optimal.

6. Lakukan latihan vestibular

Setelah berkonsultasi dengan dokter, lakukan latihan vestibular seperti Brandt-Daroff atau manuver Epley yang dapat membantu memperkuat dan menstabilkan sistem keseimbangan. Latihan ini juga membantu mengurangi frekuensi kambuh vertigo, terutama pada BPPV.

Kesimpulan

Vertigo adalah sensasi pusing berputar yang disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan tubuh, baik di telinga bagian dalam (vertigo perifer) maupun di otak dan sistem saraf pusat (vertigo sentral). Penyebab utamanya meliputi benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), infeksi atau peradangan telinga bagian dalam, penyakit meniere, migrain vestibular, serta gangguan neurologis seperti stroke atau tumor otak.

Untuk mencegah vertigo kambuh, penting untuk menghindari gerakan kepala yang tiba-tiba, menjaga pola tidur dan posisi kepala saat tidur, membatasi konsumsi garam, kafein, dan alkohol, serta mengelola stres dengan baik. Latihan vestibular dan pengobatan sesuai anjuran dokter juga sangat membantu dalam mengurangi frekuensi kambuh vertigo.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.