Daftar Isi
Berbicara tentang penyakit kulit, salah satu yang dapat dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa adalah bisul. Bisul adalah infeksi kulit yang terjadi pada folikel rambut atau kelenjar minyak yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi ini menyebabkan munculnya benjolan merah yang membengkak, terasa nyeri, dan berisi nanah di bawah kulit .Proses terbentuknya bisul dimulai ketika bakteri Staphylococcus aureus masuk ke dalam kulit melalui luka kecil, goresan, gigitan serangga, atau area kulit yang mengalami iritasi. Bakteri ini kemudian menginfeksi folikel rambut atau kelenjar minyak, memicu peradangan dan pembentukan nanah akibat reaksi sistem imun tubuh yang berusaha melawan infeksi tersebut.
Faktor penyebab timbulnya bisul
Bisul umumnya muncul di area tubuh yang banyak rambut dan sering mengalami gesekan atau berkeringat, seperti wajah, leher, ketiak, punggung, bokong, paha, dan selangkangan. Benjolan bisul awalnya kecil dan keras, kemudian membesar dan menjadi kemerahan. Setelah beberapa hari, di ujung bisul muncul titik putih kekuningan yang merupakan kumpulan nanah, Berikut adalah faktor utama penyebab timbulnya bisul secara umum meliputi:
1. Kerusakan atau luka kecil pada kulit
Luka kecil pada kulit adalah pintu gerbang utama bagi bakteri. Luka sekecil apa pun, seperti goresan, gigitan serangga, luka bakar ringan, atau bahkan iritasi akibat gesekan pakaian, dapat memecah pertahanan kulit dan memungkinkan bakteri staphylococcus aureus masuk ke dalam folikel rambut atau kelenjar minyak di bawahnya.
2. Gesekan atau tekanan berlebihan
Area kulit yang sering mengalami gesekan (misalnya paha bagian dalam, selangkangan, ketiak) atau tekanan (misalnya bokong karena duduk terlalu lama) cenderung lebih rentan. Gesekan dapat merusak folikel rambut, sementara tekanan dapat menyebabkan iritasi kronis, keduanya memudahkan bakteri masuk dan berkolonisasi.
3. Kebersihan diri yang kurang optimal
Kulit yang kotor, berminyak, atau tidak rutin dibersihkan dapat menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri. Penumpukan sel kulit mati, keringat, dan sebum (minyak alami kulit) dapat menyumbat folikel rambut dan menciptakan lingkungan anaerobik yang disukai bakteri.
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu lebih rentan terhadap infeksi bakteri, termasuk bisul. Kondisi seperti diabetes melitus (karena gula darah tinggi dapat menjadi makanan bagi bakteri dan merusak sirkulasi), HIV/AIDS, penyakit ginjal kronis, kanker (terutama yang menjalani kemoterapi), atau penggunaan obat imunosupresan (misalnya kortikosteroid jangka panjang) dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
5. Kontak langsung atau berbagi barang pribadi
Bakteri staphylococcus aureus dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit atau melalui berbagi handuk, pisau cukur, atau pakaian dengan orang yang memiliki bisul atau membawa bakteri tersebut.
6. Gizi buruk dan obesitas
Faktor terakhir yang dapat menimbulkan penyakit kulit seperti bisul adalah gizi buruk hingga obesitas atau kelebihan berat badan. Meskipun bukan penyebab langsung, gizi buruk dapat mempengaruhi kekuatan sistem kekebalan tubuh. Obesitas dapat meningkatkan lipatan kulit yang cenderung lembap dan mengalami gesekan, sehingga lebih rentan terhadap bisul.
Rekomendasi obat bisul yang aman dan ampuh, tersedia di apotek
Bisul dapat diobati dengan berbagai rekomendasi obat yang aman, ampuh serta tersedia di apotek terdekat. Berikut adalah rekomendasi obat bisul yang aman dan ampuh meliputi:
1. Mupirosin
Mupirosin adalah salep antibiotik yang efektif membasmi bakteri Staphylococcus aureus, penyebab utama bisul. Cara kerjanya dengan menghambat enzim yang digunakan bakteri untuk membuat protein, sehingga bakteri mati dan infeksi mereda. Penggunaan mupirosin cukup dioleskan tipis pada area bisul yang sudah dibersihkan, 2-3 kali sehari selama 7-10 hari. Disarankan menutup area bisul dengan kasa steril setelah pengolesan untuk mencegah penyebaran infeksi. Salep ini termasuk obat keras dan harus digunakan sesuai resep apoteker.
2. Liposin salep
Liposin mengandung kombinasi tiga antibiotik (Neomycin, Bacitracin, Polymyxin) dan lidokain sebagai anestesi lokal. Kombinasi ini memberikan spektrum luas untuk melawan berbagai bakteri gram positif dan negatif penyebab bisul sekaligus meredakan rasa sakit. Penggunaan Liposin adalah dioleskan 1-3 kali sehari pada area bisul. Karena termasuk obat keras, penggunaannya harus dengan resep apoteker. Liposin juga digunakan untuk infeksi kulit lain seperti impetigo dan luka bakar.
3. Nebacetin
Salep ini mengandung neomycin dan bacitracin, Nebacetin bekerja dengan menghambat sintesis protein dan dinding sel bakteri, efektif melawan infeksi bakteri penyebab bisul. Penggunaannya dioleskan tipis 1-3 kali sehari pada area yang terinfeksi. Salep ini termasuk obat keras dan harus sesuai anjuran apoteker.
4. Salep hitam ichtyol
Salep ini mengandung ichthammol yang berfungsi sebagai antiseptik dan antiinflamasi, membantu mengurangi peradangan dan menarik nanah ke permukaan kulit sehingga bisul cepat matang dan pecah. Penggunaan cukup dioleskan tipis 2-3 kali sehari pada area sekitar bisul yang sudah dibersihkan. Salep ichtyol bebas dibeli di apotek dan aman digunakan asalkan tidak berlebihan karena bisa menyebabkan iritasi.
5. Afucid
Afucid termasuk salep yang mengandung fusidic acid, antibiotik topikal yang efektif membunuh bakteri penyebab infeksi kulit seperti bisul, impetigo, dan selulitis. Penggunaannya dioleskan 3-4 kali sehari hingga gejala membaik. Termasuk obat keras, sehingga harus digunakan sesuai resep apoteker dan tidak dihentikan sebelum waktunya meski sudah membaik.
6. Gentamicin
Gentamicin adalah salep antibiotik aminoglikosida yang menghambat sintesis protein bakteri. Salep ini digunakan untuk mengobati infeksi kulit termasuk bisul dengan cara dioleskan tipis 3-4 kali sehari. Penggunaan jangka panjang harus dihindari untuk mencegah resistensi bakteri. Salep ini termasuk obat keras dan harus sesuai petunjuk apoteker.
7. Paracetamol dan ibuprofen
Meskipun bukan obat langsung untuk membunuh bakteri, kedua obat ini sangat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan yang menyertai bisul. Paracetamol dan ibuprofen dapat dikonsumsi sesuai dosis anjuran untuk meredakan nyeri dan demam akibat bisul. Obat ini dijual bebas di apotek dan sering digunakan sebagai pendukung terapi bisul.
Kesimpulan
Bisul adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang menyerang folikel rambut atau kelenjar minyak, menimbulkan benjolan merah, nyeri, dan berisi nanah. Faktor utama penyebab bisul meliputi masuknya bakteri melalui luka kecil atau iritasi kulit, kebersihan tubuh yang kurang terjaga, gesekan kulit, keringat berlebih, serta kondisi sistem imun yang melemah. Untuk mengatasi bisul, terdapat berbagai pilihan obat yang aman dan ampuh tersedia di apotek, seperti salep antibiotik yang harus digunakan sesuai resep apoteker, serta salep bebas seperti salep hitam ichtyol yang membantu mengurangi peradangan dan mempercepat pecah bisul. Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen juga penting untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.