Posted in

Nyeri Leher Bagian Belakang? Ini Cara Mengatasinya

Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satu yang sering dialami oleh orang dewasa, terutama setelah lelah bekerja seharian adalah nyeri leher bagian belakang. Nyeri leher bagian belakang adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan yang muncul di area belakang leher, sering kali disertai dengan kaku dan keterbatasan gerak kepala. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena leher yang terasa kaku dan sakit membuat sulit untuk menoleh atau menggerakkan kepala dengan bebas.

Penyebab utama dari nyeri leher bagian belakang

Nyeri leher bagian belakang bisa menimbulkan rasa sakit tak tertahankan, sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera. Berikut adalah beberapa penyebab utama mengapa timbul nyeri leher bagian belakang meliputi:

1. Ketegangan otot (neck strain)

Ketegangan otot merupakan penyebab paling umum nyeri leher bagian belakang. Hal ini terjadi akibat otot dan tendon di leher meregang atau tegang secara berlebihan. Faktor pemicunya antara lain postur tubuh yang buruk saat duduk atau berdiri, terutama saat bekerja di depan komputer dalam waktu lama, posisi tidur yang salah seperti tidur tengkurap atau kepala menoleh ke satu sisi, serta aktivitas yang melibatkan gerakan berulang pada leher. Ketegangan ini menyebabkan otot leher menjadi kaku, nyeri, dan sulit digerakkan.

2. Adanya cedera pada leher

Cedera akibat trauma fisik seperti kecelakaan kendaraan bermotor, olahraga berat, atau gerakan tiba-tiba (misalnya whiplash) dapat merusak otot, ligamen, cakram, atau sendi di leher. Cedera ini menimbulkan nyeri hebat, kekakuan, bahkan dapat disertai sakit kepala, pusing, dan nyeri yang menjalar ke bahu atau lengan. Dalam kasus parah, cedera dapat menyebabkan patah tulang leher yang berpotensi serius.

3. Kompresi saraf atau saraf terjepit

Kondisi seperti herniasi diskus (pergeseran bantalan tulang belakang) atau stenosis spinal (penyempitan ruang tulang belakang) dapat menekan saraf di area leher. Kompresi saraf ini menyebabkan nyeri yang tajam, mati rasa, kesemutan, hingga kelemahan pada lengan. Gejala sering memburuk saat menoleh, batuk, atau bersin.

4. Degenerasi sendi dan osteoarthritis 

Seiring bertambahnya usia, tulang rawan dan sendi di tulang belakang leher mengalami keausan dan pengapuran. Kondisi ini dikenal sebagai spondilosis servikal atau osteoarthritis leher. Tubuh dapat membentuk taji tulang yang mengganggu pergerakan sendi dan menimbulkan nyeri serta kekakuan leher. Proses degeneratif ini juga dapat menyebabkan cervical syndrome, yaitu gangguan pada tulang belakang leher dan jaringan lunak di sekitarnya.

5. Posisi tidur yang salah

Tidur dengan posisi yang tidak tepat, seperti tengkurap atau kepala menoleh ke satu sisi terlalu lama, dapat memicu ketegangan otot leher dan punggung atas. Hal ini menimbulkan rasa nyeri, kekakuan, dan kejang otot di leher bagian belakang.

Cara mengatasi nyeri leher bagian belakang secara efektif

Cara mengatasi nyeri leher bagian belakang secara efektif melibatkan berbagai pendekatan yang dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan profesional medis. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara-cara yang direkomendasikan untuk meredakan dan mengatasi nyeri leher bagian belakang meliputi:

1. Melakukan peregangan dan gerakan leher secara teratur

Peregangan otot leher sangat penting untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan fleksibilitas. Misalnya, duduk tegak dengan pandangan ke depan, lalu miringkan kepala ke samping dan lingkarkan tangan ke atas kepala hingga menyentuh telinga. Tahan posisi ini selama 20-30 detik dan ulangi ke sisi lain sebanyak 4 kali. Gerakan lain seperti menundukkan kepala (dagu ke dada), mendongakkan kepala, dan memiringkan kepala ke kanan dan kiri secara bergantian juga membantu mengendurkan otot leher yang tegang.

2. Terapi panas dan dingin

Kompres dingin dengan es yang dibungkus handuk dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri, terutama pada 2-3 hari pertama setelah nyeri muncul. Setelah itu, beralihlah menggunakan kompres hangat atau mandi air hangat untuk meningkatkan aliran darah dan membantu otot leher menjadi lebih rileks. Terapi panas dan dingin ini efektif untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi ketegangan otot.

3. Rutin untuk memijat leher

Pijat lembut pada otot leher yang tegang dapat membantu meredakan nyeri dan meningkatkan sirkulasi darah. Pijat juga berfungsi sebagai relaksasi otot dan dapat mempercepat pemulihan. Pijat ini bisa dilakukan oleh terapis profesional atau oleh orang terdekat dengan teknik yang tepat.

4. Menggunakan balsam atau salep penghilang nyeri

Mengoleskan balsam yang mengandung bahan aktif seperti metil salisilat, mentol, atau capsaicin dapat memberikan sensasi hangat dan dingin yang membantu merilekskan otot leher dan mengurangi rasa sakit. Penggunaan balsam ini dapat dilakukan beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.

5. Memperbaiki postur tubuh

Postur tubuh yang buruk adalah salah satu penyebab utama nyeri leher belakang. Oleh karena itu, menjaga postur tubuh yang baik saat duduk, berdiri, dan beraktivitas sangat penting. Contohnya seperti duduk tegak dengan dagu sejajar dan bahu rileks. Hindari menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel atau komputer. Gunakan bantal yang tepat saat tidur agar leher mendapat dukungan optimal.

6. Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat

Memberikan waktu istirahat yang cukup pada leher sangat penting agar otot dan jaringan yang cedera dapat pulih. Hindari aktivitas yang memperparah nyeri, seperti mengangkat beban berat atau gerakan leher yang tiba-tiba dan keras.

Tips pencegahan agar nyeri leher bagian belakang tidak kambuh kembali

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar nyeri leher bagian belakang tidak kambuh kembali. Berikut adalah beberapa langkah mudah yang dapat Anda terapkan saat bekerja atau aktivitas lainnya meliputi:

1. Hindari posisi statis terlalu lama

Jangan berada dalam satu posisi terlalu lama, terutama saat bekerja di depan komputer atau menggunakan ponsel. Lakukan peregangan singkat setiap 1 jam sekali untuk mengendurkan otot leher.

2. Perbaiki postur tubuh

Duduk dan berdirilah dengan posisi tegak, jaga agar dagu sejajar dan bahu rileks. Hindari menunduk terlalu lama saat melihat layar gadget atau komputer. Pastikan posisi layar sejajar dengan mata untuk mengurangi ketegangan leher.

3. Gunakan bantal yang tepat saat tidur

Pilih bantal yang tidak terlalu tinggi dan cukup menopang leher agar posisi kepala tetap netral saat tidur. Hindari tidur tengkurap karena dapat memelintir leher dan memperparah nyeri.

4. Jangan membawa beban berat dengan satu bahu

Hindari kebiasaan membawa tas selempang dengan beban berat karena dapat membuat otot leher menjadi tegang dan nyeri kembali.

5. Rutin berolahraga dan melakukan peregangan leher

Latihan peregangan dan penguatan otot leher serta bahu secara rutin membantu menjaga fleksibilitas dan mengurangi risiko ketegangan otot. Contohnya memutar bahu ke belakang, mengangkat dan menekan bahu, serta memiringkan kepala ke samping secara perlahan.

6. Sesuaikan ergonomi tempat kerja

Atur tinggi meja, kursi, dan posisi komputer agar sesuai dengan postur tubuh. Pastikan lutut sedikit lebih rendah dari pinggul dan layar komputer sejajar dengan mata.

Kesimpulan

Nyeri leher bagian belakang merupakan keluhan umum yang sering disebabkan oleh ketegangan otot akibat postur tubuh yang buruk, cedera, kompresi saraf, atau degenerasi sendi seperti osteoarthritis. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit, kekakuan, dan keterbatasan gerak yang mengganggu aktivitas sehari-hari.Penanganan nyeri leher yang efektif meliputi perbaikan postur, peregangan dan penguatan otot leher, terapi panas dan dingin, pijat, serta penggunaan obat pereda nyeri jika diperlukan. Selain itu, menjaga pola hidup sehat dengan istirahat cukup, mengelola stres, dan melakukan olahraga teratur sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan mencegah kekambuhan. Pencegahan nyeri leher bagian belakang dapat dilakukan dengan menjaga ergonomi saat bekerja, memperbaiki posisi tidur, menghindari posisi statis terlalu lama, serta rutin melakukan peregangan dan latihan penguatan otot leher. 

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.