Posted in

Mengenal Perbedaan Lipedema dan Normal Fat

Lipedema dan lemak normal adalah dua kondisi yang berkaitan dengan penumpukan lemak di tubuh, namun memiliki perbedaan mendasar baik dari segi penyebab, karakteristik, gejala, maupun penanganannya.

Pengertian Lipedema dan Lemak Normal

  • Lemak Normal adalah jaringan lemak yang menumpuk di tubuh akibat kelebihan kalori yang tidak terbakar melalui aktivitas fisik. Lemak ini tersebar secara merata dan dapat berkurang dengan diet dan olahraga.
  • Lipedema adalah kondisi medis kronis yang ditandai dengan penumpukan lemak abnormal di bawah kulit, terutama di bagian tubuh bawah seperti paha, betis, dan bokong, serta terkadang di lengan atas. Lipedema terjadi karena gangguan distribusi lemak yang tidak bisa hilang hanya dengan diet atau olahraga.

Gejala dan Ciri-ciri Lipedema

  • Penumpukan lemak tidak proporsional di bagian bawah tubuh seperti paha, betis, bokong, dan lengan atas, sementara pergelangan kaki dan tangan bawah tetap normal.
  • Rasa nyeri dan berat pada area yang terkena, mudah memar bahkan dengan tekanan ringan.
  • Kulit terlihat bergelombang, kasar, dan sensitif, berbeda dengan tekstur kulit pada lemak normal atau selulit.
  • Pembengkakan yang dapat membatasi mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
  • Lipedema berkembang melalui beberapa fase, mulai dari penumpukan lemak ringan tanpa perubahan kulit, hingga pembesaran yang signifikan dan gangguan fungsi jaringan.

Penyebab Lipedema

Penyebab pasti lipedema belum diketahui secara jelas, tetapi diduga berkaitan dengan faktor hormonal wanita, genetik, dan gangguan sistem limfatik. Kondisi ini sering muncul atau memburuk saat pubertas, kehamilan, menopause, atau setelah operasi ginekologi.

Perbedaan Lipedema dengan Selulit dan Obesitas

  • Lipedema berbeda dengan selulit yang merupakan jaringan ikat dan lemak yang mendorong kulit sehingga tampak berlekuk-lekuk, sedangkan lipedema adalah penumpukan lemak abnormal yang menyebabkan pembesaran anggota tubuh tertentu.
  • Lipedema juga berbeda dengan obesitas karena lemak pada lipedema tidak merespon diet dan olahraga serta biasanya simetris dan terbatas di area tertentu.

Penanganan Lipedema

  • Terapi konservatif seperti pijat drainase limfatik manual dan terapi kompresi untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
  • Sedot lemak khusus (liposuction) yang dapat menghilangkan lemak abnormal sekaligus melindungi pembuluh limfatik, terutama jika terapi konservatif tidak cukup.
  • Diet sehat dan olahraga tetap dianjurkan untuk kesehatan umum, meski tidak efektif menghilangkan lipedema.
  • Penanganan dini penting untuk mencegah komplikasi seperti limfedema (penumpukan cairan getah bening) dan gangguan mobilitas.

Kesimpulan

Lipedema adalah kondisi medis yang serius dan berbeda dari lemak normal. Penumpukan lemak pada lipedema bersifat abnormal, tidak proporsional, dan tidak bisa diatasi hanya dengan diet atau olahraga. Kondisi ini menimbulkan gejala nyeri, mudah memar, dan pembengkakan yang dapat mengganggu kualitas hidup. Sedangkan lemak normal lebih berkaitan dengan gaya hidup dan dapat dikurangi dengan perubahan pola makan dan aktivitas fisik. Pemahaman yang tepat tentang lipedema penting agar penderita dapat memperoleh diagnosis dan penanganan yang sesuai sehingga kualitas hidup tetap terjaga.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.