Posted in

Mengenal Berbagai Manfaat USG Dalam Kehamilan

Berbicara tentang kesehatan ibu hamil, salah satu kegiatan atau prosedur medis untuk memantau perkembangan janin pada ibu hamil adalah USG. USG adalah singkatan dari ultrasonografi, yaitu sebuah teknik pemeriksaan medis yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau citra dari organ dan jaringan di dalam tubuh manusia. 

Prosedur ini non-invasif dan aman karena tidak menggunakan radiasi seperti pada rontgen atau CT scan, sehingga sering digunakan untuk berbagai tujuan diagnostik, termasuk memantau perkembangan janin selama kehamilan, mendeteksi penyakit, dan membantu prosedur medis seperti biopsi. USG dilakukan dengan menggunakan alat bernama transduser atau probe yang memancarkan gelombang suara ke dalam tubuh. Gelombang ini kemudian dipantulkan oleh jaringan tubuh dan diterima kembali oleh transduser, lalu diolah menjadi gambar oleh komputer.

Manfaat utama melakukan USG dalam kehamilan

Ultrasonografi (USG) adalah salah satu alat pemeriksaan medis yang paling penting dan sering digunakan selama kehamilan. Dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, USG memungkinkan dokter dan bidan untuk melihat kondisi janin dan organ reproduksi ibu secara real time tanpa risiko radiasi. Pemeriksaan ini memberikan banyak manfaat yang sangat krusial untuk memastikan kehamilan berlangsung sehat dan aman. Berikut adalah manfaat utama melakukan USG dalam kehamilan meliputi:

1. Konfirmasi kehamilan dan penentuan lokasi janin

Salah satu manfaat utama USG adalah mengonfirmasi keberadaan janin dalam rahim. Ini sangat penting pada awal kehamilan untuk memastikan bahwa kehamilan tidak terjadi di luar rahim (kehamilan ektopik), yang bisa berbahaya dan memerlukan penanganan segera. USG juga dapat mengidentifikasi apakah terdapat kehamilan kembar (dua atau lebih janin), yang memerlukan perhatian khusus selama kehamilan.

2. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan hari perkiraan lahir (HPL)

USG pada trimester pertama sangat membantu dalam menentukan usia kehamilan dengan akurat, berdasarkan pengukuran panjang kepala hingga bokong janin (CRL – Crown Rump Length). Penentuan usia ini sangat penting untuk memantau perkembangan janin dan memperkirakan waktu persalinan secara lebih tepat, terutama jika ibu tidak yakin dengan tanggal haid terakhirnya.

3. Memantau pertumbuhan dan perkembangan janin

USG memungkinkan dokter untuk mengukur berbagai parameter janin seperti diameter kepala, lingkar perut, dan panjang tulang paha untuk menilai apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan. Ini membantu mendeteksi kondisi seperti pertumbuhan janin terhambat (IUGR) atau janin yang terlalu besar (makrosomia), yang bisa mempengaruhi keputusan manajemen kehamilan dan persalinan.

4. Mendeteksi kelainan bawaan dan anomali janin

USG anatomi yang dilakukan pada trimester kedua (biasanya antara 18-22 minggu) memungkinkan evaluasi rinci terhadap struktur organ janin, seperti otak, jantung, tulang belakang, ginjal, dan anggota tubuh. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi berbagai kelainan bawaan, seperti spina bifida, kelainan jantung, atau cacat pada organ lainnya. Deteksi dini memungkinkan perencanaan perawatan khusus atau intervensi medis yang diperlukan setelah kelahiran.

5. Evaluasi kondisi plasenta dan air ketuban

USG juga digunakan untuk memeriksa posisi dan kondisi plasenta, apakah plasenta menempel normal atau menutupi jalan lahir (plasenta previa), yang dapat menyebabkan perdarahan dan komplikasi saat persalinan. Selain itu, USG mengukur volume cairan ketuban, yang penting untuk kesehatan janin. Volume cairan yang terlalu sedikit (oligohidramnion) atau terlalu banyak (polihidramnion) bisa menjadi tanda adanya masalah kehamilan yang harus ditangani.

6. Memantau detak jantung dan aktivitas janin

USG Doppler memungkinkan pemantauan aliran darah dan detak jantung janin secara real time. Ini sangat penting untuk memastikan janin mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup dari plasenta. Jika ditemukan gangguan aliran darah, dokter dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi risiko tersebut.

7. Menentukan posisi janin menjelang persalinan

Menjelang persalinan, USG digunakan untuk mengetahui posisi janin, apakah kepala di bawah (presentasi kepala) atau posisi sungsang. Informasi ini membantu dokter merencanakan metode persalinan yang paling aman, apakah melalui persalinan normal atau operasi caesar.

8. Membantu prosedur medis dan diagnostik lainnya

USG juga dapat digunakan sebagai panduan dalam prosedur medis seperti amniosentesis (pengambilan cairan ketuban) atau biopsi jaringan plasenta, sehingga prosedur tersebut dapat dilakukan dengan lebih aman dan tepat sasaran. Selain manfaat medis, USG memberikan kesempatan bagi calon orang tua untuk melihat langsung gambar janin dalam rahim. Hal ini dapat memperkuat ikatan emosional dan memberikan rasa tenang serta kebahagiaan selama masa kehamilan.

Persiapan sebelum USG kehamilan

Sebelum melakukan USG, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan bagi bumil untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa hal penting yang dapat dipersiapkan sebelum melakukan USG kehamilan meliputi:

1. Minum air putih yang cukup

Pada USG kehamilan awal (biasanya hingga sekitar 16 minggu), penting untuk memenuhi kandung kemih dengan minum sekitar 2-6 gelas air putih satu jam sebelum pemeriksaan. Kandung kemih yang penuh membantu mendapatkan gambaran janin dan organ rahim yang lebih jelas. Setelah minum, usahakan menahan buang air kecil sampai pemeriksaan selesai. Namun, setelah usia kehamilan 16 minggu, biasanya kandung kemih harus dalam keadaan kosong.

2. Makan sebelum pemeriksaan

Jangan menjalani USG dengan perut kosong karena ibu hamil bisa merasa lemas, dan janin mungkin kurang aktif bergerak. Disarankan makan ringan sekitar 45 menit sebelum USG agar janin lebih aktif dan ibu tetap bertenaga.

3. Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar

Pilih pakaian yang mudah dibuka atau dilipat di bagian perut agar akses saat pemeriksaan USG lebih mudah dan nyaman. Pakaian dua potong (atasan dan bawahan terpisah) lebih disarankan daripada gaun panjang.

4. Hindari makanan berat dan minuman berkarbonasi sebelum USG

Untuk menghindari ketidaknyamanan perut dan gangguan hasil USG, sebaiknya hindari makanan berat atau minuman berkarbonasi sebelum pemeriksaan.

5. Jaga kebersihan diri

Mandi dan bersihkan area perut sebelum pemeriksaan. Hindari penggunaan lotion, minyak, atau bedak di area perut karena dapat mengganggu transmisi gelombang suara USG. Jika USG dilakukan secara transvaginal (biasanya pada trimester pertama atau untuk pemeriksaan tertentu), biasanya pasien diminta mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu.

6. Bawa pendamping jika perlu

Membawa pendamping dapat memberikan dukungan moral dan membantu selama pemeriksaan, namun membawa anak kecil biasanya tidak dianjurkan agar fokus pemeriksaan tetap terjaga.

Kesimpulan

USG kehamilan merupakan prosedur penting yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memantau kondisi dan perkembangan janin serta organ reproduksi ibu secara non-invasif dan aman. Manfaat utama USG selama kehamilan meliputi konfirmasi kehamilan dan lokasi janin, penentuan usia kehamilan dan perkiraan hari persalinan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan janin, serta deteksi dini kelainan bawaan dan gangguan kehamilan seperti kehamilan ektopik atau plasenta previa. Selain itu, USG juga membantu memeriksa kondisi plasenta, volume cairan ketuban, aktivitas jantung janin, serta posisi janin menjelang persalinan. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan medis yang tepat demi keselamatan ibu dan bayi. 

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.