Posted in

Mengapa Obesitas Digolongkan dalam Komorbid?

Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh akibat asupan kalori yang masuk lebih banyak daripada yang digunakan oleh tubuh. Kondisi ini menyebabkan berat badan menjadi berlebih dan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Penentuan obesitas biasanya dilakukan dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu perbandingan antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat. Pada orang dewasa, obesitas dikategorikan jika IMT mencapai 25 kg/m² atau lebih. Untuk anak-anak, penilaian obesitas disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin.

Penyebab utama obesitas adalah ketidakseimbangan antara asupan energi (kalori) dan energi yang digunakan oleh tubuh. Faktor-faktor risiko obesitas meliputi:

  • Faktor genetik atau keturunan
  • Pola makan tinggi kalori, seperti konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Penggunaan obat-obatan tertentu yang memicu kenaikan berat badan
  • Stres dan gangguan hormon pengendali rasa lapar
  • Penyakit tertentu seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing
  • Gangguan tidur
  • Perubahan hormon akibat usia dan kehamilan.

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang serius dan kronis, sehingga perlu penanganan dan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko komplikasi yang dapat mengancam jiwa.

Alasan Utama Obesitas Digolongkan dalam Komorbid

Obesitas digolongkan sebagai komorbid karena seringkali muncul bersamaan dengan berbagai penyakit atau kondisi medis lain yang saling memperburuk kesehatan individu. Komorbiditas sendiri adalah keadaan di mana seseorang memiliki dua atau lebih penyakit atau gangguan kesehatan secara bersamaan. Dalam konteks obesitas, kondisi ini tidak hanya merupakan masalah penampilan atau berat badan berlebih, tetapi merupakan masalah kesehatan kronis yang dapat menimbulkan dan memperparah sejumlah penyakit serius. Alasan utama obesitas termasuk dalam kategori komorbid adalah sebagai berikut:

1. Obesitas sebagai faktor risiko utama berbagai penyakit kronis

Penumpukan lemak berlebih, terutama lemak visceral yang mengelilingi organ dalam, menyebabkan peradangan kronis tingkat rendah yang memicu gangguan metabolik seperti resistensi insulin. Hal ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2, hipertensi, dislipidemia (kolesterol tinggi), penyakit jantung koroner, stroke, dan sindrom metabolik.

2. Obesitas memperberat kondisi penyakit lain

Individu yang mengalami obesitas cenderung memiliki penyakit penyerta yang saling memperburuk satu sama lain. Misalnya, penderita obesitas lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes yang apabila tidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh.

3. Obesitas memicu gangguan fungsi organ dan sistem tubuh

Penumpukan lemak yang berlebihan dapat mengganggu fungsi jantung, pembuluh darah, hati, ginjal, dan sistem pernapasan. Ini menyebabkan berbagai masalah kesehatan tambahan seperti apnea tidur, osteoarthritis, gangguan kesuburan, dan gangguan psikologis seperti depresi.

4. Kompleksitas pengelolaan kesehatan

Karena obesitas sering disertai dengan berbagai penyakit penyerta, penanganannya harus dilakukan secara komprehensif dan multidisipliner. Pasien dengan obesitas dan komorbiditas memerlukan perawatan yang melibatkan beberapa dokter dan pendekatan yang terintegrasi untuk mengendalikan semua kondisi secara bersamaan.

5. Dampak pada kualitas hidup dan risiko kematian

Obesitas sebagai komorbid meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker, dan komplikasi lain. Selain itu, obesitas juga dapat menurunkan kualitas hidup karena keterbatasan fisik dan masalah psikososial.

Kesimpulan

Obesitas digolongkan sebagai komorbid karena merupakan kondisi yang sering terjadi bersamaan dengan berbagai penyakit kronis lainnya, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan metabolik. Penumpukan lemak berlebih dalam tubuh tidak hanya menyebabkan masalah berat badan, tetapi juga memicu peradangan dan gangguan fungsi organ yang memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, obesitas tidak hanya menjadi masalah kesehatan tersendiri, tetapi juga memperberat penyakit penyerta, sehingga memerlukan penanganan yang komprehensif dan multidisipliner. Dengan memahami obesitas sebagai komorbid, upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit dapat dilakukan secara lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.