Posted in

Kenali 8 Gejala Asma pada Orang Dewasa yang Perlu Diwaspadai

Berbicara tentang penyakit pada saluran pernapasan, salah satu yang dapat diderita oleh orang dewasa adalah asma. Asma pada orang dewasa ditandai oleh peradangan dan penyempitan saluran napas sehingga menyebabkan gangguan pernapasan yang berulang. Penyakit ini bisa muncul pertama kali pada masa dewasa (adult-onset asthma) atau merupakan kelanjutan dari asma yang sudah ada sejak masa kanak-kanak. Asma pada orang dewasa memerlukan perhatian khusus karena gejalanya seringkali diabaikan atau disalahartikan sebagai kondisi lain, sehingga penanganan yang terlambat dapat memperburuk kondisi dan menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Gejala timbulnya asma pada orang dewasa

Asma pada orang dewasa adalah kondisi kronis peradangan saluran napas yang menyebabkan penyempitan dan gangguan pernapasan seperti sesak napas, batuk, mengi, dan dada terasa sesak. Berikut adalah beberapa gejala utama timbulnya asma pada orang dewasa meliputi:

1. Batuk kronis yang berulang

Batuk merupakan salah satu gejala paling awal dan sering muncul pada penderita asma dewasa. Batuk ini biasanya bersifat kering, berlangsung lama, dan cenderung memburuk pada malam hari atau saat melakukan aktivitas fisik. Batuk terjadi karena saluran napas yang meradang dan menyempit, sehingga tubuh berusaha membersihkan lendir atau iritan melalui refleks batuk. Batuk yang terus-menerus ini sering kali membuat penderitanya sulit tidur dan merasa tidak nyaman.

2. Adanya mengi (wheezing) 

Mengi adalah suara siulan atau bunyi “ngik-ngik” yang terdengar saat bernapas, terutama saat menghembuskan napas. Suara ini muncul akibat udara yang melewati saluran napas yang menyempit dan berkontraksi. Mengi merupakan tanda khas asma dan biasanya muncul secara kambuhan, bisa hilang dan muncul kembali tergantung kondisi dan paparan pemicu.

3. Sesak napas atau napas pendek

Sesak napas adalah gejala yang paling sering dialami penderita asma. Penyempitan saluran napas membuat udara sulit masuk ke paru-paru, menyebabkan penderita merasa napasnya pendek, cepat, dan tidak lega. Pada kasus yang lebih berat, sesak napas dapat membuat penderita merasa panik dan kesulitan beraktivitas. Frekuensi napas meningkat sebagai kompensasi tubuh untuk mendapatkan oksigen yang cukup.

4. Dada terasa berat, penuh, atau sesak

Penderita asma sering merasakan tekanan atau beban di dada, seperti ada sesuatu yang menekan atau mengikat dada. Sensasi ini terjadi karena otot-otot di sekitar saluran napas berkontraksi dan saluran napas mengalami inflamasi, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan sesak. Dada yang terasa berat ini sering kali menjadi tanda bahwa asma sedang kambuh atau memburuk.

5. Mudah lelah dan cepat capek

Karena saluran napas menyempit, oksigen yang masuk ke dalam tubuh berkurang. Akibatnya, jaringan tubuh kekurangan oksigen yang sangat dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Hal ini menyebabkan penderita asma mudah merasa lelah, lesu, dan kurang bertenaga meskipun hanya melakukan aktivitas ringan. Kelelahan ini juga dapat memperburuk kualitas hidup dan produktivitas sehari-hari.

6. Gangguan tidur, sulit tidur, atau insomnia

Gejala asma cenderung memburuk pada malam hari, sehingga penderita sering mengalami batuk, sesak napas, dan mengi saat tidur. Gangguan ini menyebabkan penderita sulit tidur nyenyak, sering terbangun, dan merasa tidak segar saat bangun pagi. Kurang tidur yang berkepanjangan dapat memperburuk kondisi asma dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

7. Sering merasakan mual dan muntah

Pada beberapa kasus, terutama saat serangan asma mulai berat, penderita bisa mengalami mual dan muntah. Hal ini biasanya disebabkan oleh tekanan di dada yang mempengaruhi lambung dan menyebabkan naiknya asam lambung (refluks gastroesofageal). Kondisi ini juga dapat memperparah gejala asma dan membuat penderita semakin tidak nyaman.

8. Demam ringan dan iritasi tenggorokan

Beberapa penderita asma juga mengalami demam ringan yang biasanya terkait dengan infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek, yang dapat memicu atau memperburuk serangan asma. Selain itu, iritasi dan gatal pada tenggorokan juga sering dirasakan akibat peradangan saluran napas dan produksi lendir berlebih.

Rekomendasi obat asma untuk orang dewasa, tersedia di apotek

Asma pada orang dewasa dapat kambuh kapan saja. Hal ini cukup berbahaya sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera. Ada berbagai rekomendasi obat asma yang bisa ditemukan di apotek terdekat meliputi:

1. Ventolin inhaler

Ventolin inhaler mengandung salbutamol sulfate 100 mcg per semprot. Ventolin inhaler berfungsi melemaskan otot-otot saluran napas sehingga membuka jalan napas yang menyempit akibat asma. Obat ini sangat efektif untuk meredakan serangan asma akut dan mencegah bronkospasme akibat olahraga atau alergen. Cara penggunaanya adalah masukkan corong inhaler ke mulut dan tekan inhaler sambil menarik napas perlahan dan dalam. Tunggu 30-60 detik jika perlu menghirup dosis kedua. Harga ventolin inhaler berkisar Rp190.000 per botol 200 dosis.

2. Symbicort turbuhale

Obat ini berbentuk inhaler serbuk kering yang digunakan untuk pengendalian jangka panjang asma, mengurangi peradangan saluran napas sekaligus melebarkan saluran napas. Cocok untuk pencegahan serangan asma dan pengobatan rutin. Harganya berkisar Rp300.000–700.000 per inhaler.

3. Combivent

Obat ini berbentuk inhaler atau nebulizer, dapat merelaksasi otot saluran napas dan membuka jalan napas, efektif untuk mengatasi sesak napas dan bronkospasme. Harganya sekitar Rp46.000–145.000 tergantung bentuk dan kemasan.

4. Astherin

Obat ini berbentuk tablet atau sirup yang dapat yang membantu melemaskan otot saluran pernapasan sehingga mengurangi sesak napas. Harganya sekitar Rp3.000–5.000 per tablet. Cocok untuk mengontrol gejala asma ringan sampai sedang.

5. Berotec

Obat ini berbentuk inhaler atau tablet yang membantu melegakan saluran napas saat serangan asma. Harganya sekitar Rp96.000–144.000 per inhaler. Efektif untuk serangan asma akut, harus digunakan dengan benar agar hasil maksimal.

Pentingnya cara penggunaan yang obat yang tepat

Obat asma inhaler dan nebulizer harus digunakan dengan teknik yang benar agar obat dapat mencapai saluran napas secara maksimal. Misalnya, inhaler harus dikocok terlebih dahulu, dihirup perlahan dan dalam, serta diikuti dengan menahan napas selama sekitar 10 detik agar obat dapat bekerja efektif di paru-paru. Penggunaan obat asma harus selalu sesuai dengan anjuran apoteker atau dokter, baik dosis maupun frekuensi, untuk menghindari efek samping seperti tremor, jantung berdebar, sakit kepala, atau iritasi tenggorokan. Pengobatan asma yang tepat dapat membantu mengontrol gejala, mencegah serangan berat, dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Kesimpulan

Asma pada orang dewasa merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas, sehingga menimbulkan gejala seperti batuk kronis, sesak napas, mengi, dan dada terasa sesak. Gejala ini bisa muncul secara bertahap dan sering kali memburuk pada malam hari atau saat terpapar pemicu seperti debu, asap rokok, polusi, dan infeksi saluran pernapasan. Penanganan asma yang tepat sangat penting untuk mengendalikan gejala dan mencegah serangan berat yang dapat mengancam keselamatan. Berbagai jenis obat asma tersedia di apotek, mulai dari bronkodilator kerja cepat seperti ventolin dan berotec. Penggunaan obat harus sesuai anjuran apoteker maupun dokter serta teknik pemakaian yang benar agar efektivitasnya maksimal.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.