Posted in

Jarang Diketahui, Ini Bahaya Singkong bagi Kesehatan Kamu

Singkong, meskipun populer sebagai sumber karbohidrat alternatif dan camilan di Indonesia, menyimpan sejumlah bahaya bagi kesehatan yang sering kurang disadari. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai risiko dan efek samping konsumsi singkong, terutama jika berlebihan atau tidak diolah dengan benar:

Bahaya Singkong bagi Kesehatan

1. Risiko Obesitas dan Penyakit Metabolik

Singkong mengandung kalori dan karbohidrat yang sangat tinggi dibandingkan umbi-umbian lain. Konsumsi singkong dalam jumlah besar secara rutin dapat meningkatkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas ini menjadi faktor risiko utama berbagai penyakit serius seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

2. Keracunan Sianida akibat Glikosida Sianogen

Singkong mengandung senyawa glikosida sianogenik yang dapat terurai menjadi sianida dalam tubuh jika singkong tidak diolah dengan benar atau dikonsumsi secara berlebihan. Keracunan sianida ini dapat menyebabkan gejala serius seperti mual, muntah, pusing, sakit kepala, sesak napas, kelelahan, hingga gangguan fungsi saraf dan dalam kasus ekstrem bisa berujung pada kelumpuhan atau kematian. Oleh karena itu, penting untuk selalu memasak singkong dengan benar agar senyawa berbahaya ini hilang.

3. Gangguan Fungsi Saraf dan Tiroid

Paparan sianida dari singkong yang dikonsumsi berlebihan dapat mengganggu fungsi saraf, menyebabkan kelumpuhan sebagian tubuh. Selain itu, senyawa dalam singkong juga dapat menurunkan efektivitas hormon tiroid dan mengurangi kadar yodium dalam tubuh. Gangguan tiroid ini bisa memicu gejala seperti sembelit, melambatnya detak jantung, dan gangguan metabolisme.

4. Reaksi Alergi

Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap singkong, terutama jika singkong masih mengandung getah atau tidak diolah dengan benar. Reaksi alergi ini bisa berupa gangguan pernapasan, gatal-gatal, hingga anafilaksis pada kasus yang parah, terutama pada individu yang sensitif terhadap sulfit yang terkandung dalam singkong.

5. Malnutrisi dan Risiko Kelumpuhan pada Anak

Anak-anak yang terlalu sering mengonsumsi singkong berisiko mengalami malnutrisi karena singkong rendah protein, vitamin, dan mineral penting. Selain itu, kandungan bahan kimia dalam singkong yang belum diolah sempurna dapat menyebabkan kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu akibat gangguan saraf.

6. Risiko bagi Kondisi Kesehatan Tertentu

  • Ibu hamil dan menyusui disarankan membatasi konsumsi singkong karena kandungan senyawa kimia dalam singkong dapat memengaruhi fungsi tiroid dan berpotensi meningkatkan risiko cacat lahir atau memengaruhi perkembangan bayi melalui ASI.
  • Penderita diabetes harus berhati-hati karena singkong tinggi karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Dianjurkan konsumsi singkong tidak lebih dari 100 gram per hari untuk menghindari lonjakan gula darah.

Kesimpulan

Singkong memang memiliki nilai gizi dan manfaat sebagai sumber karbohidrat, tetapi konsumsi yang tidak tepat dan berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan serius, seperti keracunan sianida, gangguan saraf dan tiroid, obesitas, alergi, serta malnutrisi terutama pada anak-anak. Pengolahan singkong yang benar dan konsumsi dalam porsi yang wajar sangat penting untuk meminimalkan bahaya tersebut.

Dengan demikian, meskipun singkong adalah makanan yang umum dan kaya manfaat, kewaspadaan terhadap cara pengolahan dan jumlah konsumsi sangat diperlukan agar tetap sehat dan terhindar dari efek samping berbahaya.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.