Daftar Isi
Berbicara tentang gangguan kondisi kulit, salah satu yang sering dialami oleh wanita adalah stretch mark. Stretch mark adalah guratan atau garis halus yang muncul pada permukaan kulit akibat peregangan kulit yang terjadi secara cepat dan berlebihan. Kondisi ini terjadi ketika lapisan tengah kulit (dermis), yang mengandung kolagen dan elastin yang memberikan kekuatan dan elastisitas, mengalami robekan mikro akibat peregangan yang melebihi kemampuan elastisitas kulit. Akibatnya, muncul bekas luka berupa garis-garis yang awalnya berwarna merah muda, merah, atau ungu, dan lama-kelamaan berubah menjadi putih atau abu-abu.
Stretch mark paling sering muncul di area tubuh yang banyak mengandung lemak dan sering mengalami peregangan, seperti perut, payudara, paha, bokong, lengan atas, dan pinggul. Kondisi ini umum terjadi pada wanita hamil, remaja yang mengalami pertumbuhan cepat, orang yang mengalami kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis, serta pada orang yang melakukan pembesaran otot melalui olahraga intensif seperti angkat beban.
Penyebab utama munculnya stretch mark

Stretch mark (striae distensae) adalah garis-garis halus yang muncul pada permukaan kulit akibat kerusakan pada lapisan dermis, yaitu lapisan tengah kulit yang mengandung serat kolagen dan elastin. Stretch mark terbentuk ketika kulit mengalami peregangan atau tekanan yang melebihi kemampuan elastisitasnya, sehingga serat-serat pengikat tersebut robek dan meninggalkan bekas berupa guratan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab utama munculnya stretch mark meliputi:
1. Peregangan kulit yang cepat dan berlebihan
Penyebab paling utama munculnya stretch mark adalah peregangan kulit yang terjadi secara cepat dan berlebihan. Ketika kulit diregangkan secara tiba-tiba, misalnya karena kenaikan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat, kulit tidak sempat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Akibatnya, serat kolagen dan elastin yang berfungsi sebagai penopang kulit mengalami robekan mikro, yang kemudian memunculkan stretch mark. Contoh kondisi yang menyebabkan peregangan kulit cepat seperti kehamilan, perubahan berat badan drastis, hingga pembentukan otot secara cepat.
2. Adanya faktor hormonal
Hormon berperan penting dalam kesehatan dan elastisitas kulit. Pada kondisi tertentu, perubahan hormon dapat mempengaruhi produksi kolagen dan elastin, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap robekan. Salah satunya adalah hormon kortisol. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kadar kortisol yang tinggi dapat melemahkan serat kolagen dan elastin, menurunkan kekuatan dan elastisitas kulit. Oleh karena itu, orang dengan kadar kortisol tinggi, misalnya penderita sindrom cushing, lebih rentan mengalami stretch mark.
3. Faktor genetik atau keturunan
Genetik atau keturunan juga mempengaruhi kemungkinan seseorang mengalami stretch mark. Jika anggota keluarga, seperti ibu atau saudara kandung, memiliki riwayat stretch mark, maka kemungkinan Anda juga lebih besar untuk mengalaminya. Faktor genetik mempengaruhi kualitas dan kuantitas kolagen serta elastin di kulit, yang menentukan seberapa elastis dan kuat kulit.
4. Penggunaan obat-obat tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama kortikosteroid, dapat menyebabkan kulit menjadi tipis dan rapuh. Kortikosteroid digunakan untuk mengobati berbagai kondisi inflamasi dan autoimun, baik dalam bentuk krim topikal maupun obat oral. Penggunaan jangka panjang obat ini dapat menghambat produksi kolagen, sehingga kulit kehilangan kekuatan dan elastisitasnya, memudahkan terjadinya robekan dan stretch mark.
5. Faktor gaya hidup dan nutrisi
Gaya hidup dan pola makan juga berperan dalam kesehatan kulit dan risiko stretch mark, seperti dehidrasi dan nutrisi yang kurang seimbang. Dehidrasi atau kurang minum air putih menyebabkan kulit menjadi kering dan kehilangan elastisitas, sehingga lebih mudah robek saat diregangkan. Nutrisi yang kurang seimbang, terutama kekurangan vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, vitamin E, zinc, dan protein dapat menghambat produksi kolagen dan elastin, melemahkan struktur kulit. Selain itu, wanita yang merokok dapat mengurangi aliran darah ke kulit dan mengganggu produksi kolagen, sehingga kulit menjadi lebih rapuh dan kurang elastis.
Cara mengatasi stretch mark pada tubuh secara efektif

Stretch mark atau peregangan kulit, dapat dihilangkan dengan beberapa cara alami yang bisa diterapkan secara mandiri. Berikut adalah cara-cara mengatasi stretch mark pada tubuh yang dapat dilakukan, terutama dengan bahan alami dan beberapa metode perawatan yang umum digunakan meliputi:
1. Menggunakan minyak kelapa
Minyak kelapa murni dapat membantu memudarkan stretch mark dengan cara menghidrasi kulit secara mendalam dan meningkatkan elastisitasnya. Oleskan minyak kelapa pada area stretch mark dan pijat lembut, lalu diamkan semalaman. Lakukan secara rutin hingga stretch mark tampak pudar.
2. Membalurkan putih telur
Putih telur mengandung asam amino dan protein yang membantu regenerasi sel kulit. Cara penggunaannya adalah dengan mengocok putih telur hingga berbusa, lalu oleskan pada area stretch mark dan biarkan mengering sebelum dibilas. Lakukan 2-3 kali seminggu untuk hasil optimal.
3. Memanfaatkan air perasan lemon
Air lemon mengandung asam alami yang membantu menyamarkan stretch mark. Rendam kapas dalam air perasan lemon, tempelkan pada stretch mark selama 10 menit, lalu bilas. Penggunaan rutin dapat membantu memudarkan garis-garis tersebut.
4. Mengoleskan lidah buaya
Gel lidah buaya memiliki sifat melembapkan dan mempercepat penyembuhan jaringan kulit. Oleskan gel lidah buaya segar pada area stretch mark setiap hari, terutama setelah mandi, untuk membantu memperbaiki tekstur kulit.
5. Mengoleskan minyak zaitun
Minyak zaitun kaya akan vitamin E dan antioksidan yang membantu regenerasi kulit dan menjaga kelembapan. Pijatkan minyak zaitun pada stretch mark selama 5-15 menit hingga terserap sempurna. Ini juga membantu mengurangi rasa gatal yang sering muncul pada stretch mark.
6. Gunakan scrub gula pasir
Gula pasir dapat berfungsi sebagai eksfoliator alami yang membantu mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit baru. Campurkan gula dengan minyak kelapa atau minyak almond, gosokkan pada area stretch mark selama 8-10 menit, dan lakukan beberapa kali dalam seminggu.
Tips pencegahan agar stretch mark tidak muncul kembali

Bagi sebagian wanita, stretch mark dapat membuat mereka merasa tidak percaya diri sehingga ingin menghilangkan tanda peregangan kulit tersebut. Berikut adalah tips pencegahan agar stretch mark tidak muncul kembali meliputi:
1. Menjaga berat badan tetap sehat dan stabil
Stretch mark paling sering muncul akibat perubahan berat badan yang cepat dan drastis. Oleh karena itu, menjaga berat badan agar tetap stabil dan ideal sangat penting untuk mencegah stretch mark. Jika ingin menurunkan berat badan, lakukan secara bertahap, misalnya tidak lebih dari 0,5 kg per minggu. Pada ibu hamil, kenaikan berat badan juga harus dikontrol agar tidak berlebihan, biasanya berkisar antara 10-12,5 kg selama kehamilan. Wanita hamil tidak disarankan melakukan diet ketat, cukup menjaga asupan makanan sehat dan bergizi seimbang.
2. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Kulit yang terhidrasi dengan baik akan lebih elastis dan tahan terhadap peregangan. Oleh sebab itu, minumlah air putih minimal 2 liter per hari untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit. Hindari konsumsi minuman berkafein berlebihan seperti kopi karena dapat memicu stretch mark.
3. Menerapkan pola makan sehat dan bergizi
Konsumsi makanan yang kaya vitamin C, vitamin E, zinc, dan protein sangat membantu dalam produksi kolagen dan elastin yang menjaga kekuatan dan elastisitas kulit. Makanan segar seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah stretch mark.
4. Rutin menggunakan pelembap
Mengoleskan pelembap secara rutin pada area kulit yang rentan mengalami stretch mark dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Produk pelembap yang mengandung vitamin E, kolagen, elastin, atau minyak alami seperti minyak zaitun dan minyak almond dapat digunakan. Penggunaan pelembap juga membantu mengurangi rasa gatal yang sering muncul saat kulit meregang.
5. Pijat dengan minyak alami
Pijat area kulit dengan minyak alami seperti minyak almond, minyak kelapa, atau minyak zaitun dapat meningkatkan sirkulasi darah dan elastisitas kulit sehingga mengurangi risiko stretch mark. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa tumbuhan seperti Centella asiatica dapat membantu mencegah stretch mark.
6. Hindari menggaruk kulit yang gatal
Kulit yang meregang sering kali terasa gatal. Menggaruk kulit yang gatal dapat merusak lapisan kulit dan memperburuk stretch mark. Oleh karena itu, hindari menggaruk dan gunakan pelembap untuk mengurangi rasa gatal.
Kesimpulan
Stretch mark tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, tetapi risiko kemunculannya dapat diminimalkan dengan menjaga berat badan tetap ideal, hidrasi yang cukup, pola makan sehat, penggunaan pelembap secara rutin, serta pijat dengan minyak alami. Hindari perubahan berat badan yang drastis dan jangan menggaruk kulit yang gatal. Konsultasi dengan dokter juga penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika diperlukan.