Posted in

Casein: Manfaat Untuk Kesehatan dan Efek Samping

Berbicara tentang minuman sehat, salah satu yang bisa dikonsumsi oleh segala usia adalah susu. Susu mengandung berbagai manfaat seperti vitamin, mineral, hingga protein casein. Casein adalah protein utama yang terdapat dalam susu, terutama susu sapi, yang menyusun sekitar 80% dari total protein susu. Casein merupakan protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai proses metabolik dan mendukung kinerja tubuh, termasuk pembentukan dan pemeliharaan massa otot.

Secara fisik, casein adalah bagian padat yang terbentuk saat susu menggumpal, misalnya pada pembuatan keju, di mana enzim memisahkan bagian padat (casein) dari bagian cair (whey). Casein dikenal sebagai protein “slow-digesting” atau protein dengan penyerapan lambat, sehingga tubuh memerlukan waktu sekitar 5-7 jam untuk mencernanya. Hal ini membuat pasokan asam amino dari casein ke darah berlangsung secara berkelanjutan dan membantu mencegah kerusakan otot serta memelihara jaringan otot dalam jangka waktu lama.

Manfaat utama casein pada susu 

Selain perannya dalam pembentukan otot, casein juga kaya akan kalsium, fosfor, dan mineral penting lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah manfaat utama casein pada susu meliputi:

1. Meningkatkan pertumbuhan dan pemulihan otot

Casein adalah protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. Karena proses pencernaannya yang lambat—bisa mencapai 6-7 jam—casein menyediakan pelepasan asam amino yang stabil dan berkelanjutan ke dalam aliran darah. Hal ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki sel dan jaringan otot yang rusak akibat aktivitas fisik berat serta mencegah katabolisme otot (kerusakan otot) saat tubuh dalam keadaan puasa, misalnya saat tidur. Studi menunjukkan konsumsi casein secara rutin, terutama dikombinasikan dengan latihan ketahanan, dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot secara signifikan.

2. Memberikan rasa kenyang lebih lama dan mendukung pengelolaan berat badan

Karena dicerna perlahan, casein membantu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan protein lain. Ini membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan kalori berlebih, sehingga mendukung program penurunan berat badan. Selain itu, casein juga dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh sehingga membantu pembakaran kalori dan pengurangan lemak tubuh tanpa menimbulkan rasa lapar.

3. Mendukung kesehatan tulang

Casein kaya akan kalsium dan fosfor, dua mineral penting yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis, terutama pada individu lanjut usia. Kalsium yang terikat dalam micel casein lebih stabil dan mudah diserap tubuh, sehingga konsumsi casein secara rutin dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian dan menjaga kekuatan tulang.

4. Meningkatkan kualitas tidur

Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi casein sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur. Ini kemungkinan karena kandungan triptofan dalam casein yang meningkatkan produksi serotonin dan melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur dan membuat tidur lebih nyenyak.

5. Mendukung sistem imun dan efek antimikroba

Casein mengandung peptida bioaktif yang memiliki sifat antimikroba dan imunomodulator. Peptida ini dapat membantu melawan bakteri dan virus penyebab penyakit serta mengurangi ketegangan pada sistem kekebalan tubuh. Studi juga menunjukkan casein dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya seperti E. coli dan Streptococcus mutans yang berperan dalam penyakit mulut dan gangguan pencernaan.

6. Menjaga kesehatan jantung

Konsumsi casein, terutama melalui produk susu seperti keju, dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan konsumsi keju yang mengandung casein dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, kemungkinan karena efek casein dalam mencegah hipertensi dan memperbaiki profil lipid darah.

7. Menstabilkan kadar gula darah dan mendukung kesehatan pencernaan

Karena pencernaan casein yang lambat, pelepasan karbohidrat dan asam amino ke darah juga berlangsung bertahap, membantu menjaga kestabilan gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Selain itu, casein mengandung prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, sehingga meningkatkan kesehatan pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Efek samping casein pada tubuh

Selain bermanfaat, casein juga memiliki efek samping apabila mengonsumsi susu secara berlebihan. Efek samping casein pada tubuh umumnya jarang terjadi, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:

1. intoleransi laktosa dan gangguan pencernaan

Meskipun casein adalah protein, produk casein biasanya mengandung laktosa. Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengalami gejala seperti kembung, diare, mual, dan sakit perut setelah mengonsumsi produk yang mengandung casein. Selain itu, casein yang mengental di lambung saat pencernaan juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan mual, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

2. Efek beta-kasein A1 dan fragmen BCM-7

Susu sapi mengandung dua tipe beta-kasein utama, yaitu A1 dan A2. Beta-kasein A1, yang umum pada sapi Eropa, dapat dicerna menjadi fragmen peptida bernama beta-casomorphin-7 (BCM-7). Fragmen ini berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan yang sering disalahartikan sebagai intoleransi laktosa, peradangan pada saluran pencernaan, dan ketidakseimbangan mikrobiota usus.

BCM-7 juga dapat menempel pada reseptor mu-opioid di berbagai organ tubuh seperti jantung, pankreas, ginjal, paru-paru, dan otak. Akumulasi BCM-7 dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, gangguan pernapasan, diabetes tipe 1, hingga masalah kesehatan mental dan inflamasi kronis.

3. Alergi susu

Casein adalah protein utama dalam susu dan merupakan salah satu alergen makanan paling umum. Individu dengan alergi susu dapat mengalami reaksi alergi serius saat mengonsumsi casein, seperti gatal-gatal, ruam, pembengkakan, muntah, hingga kesulitan bernapas. Alergi ini sering muncul sejak bayi atau anak kecil, namun bisa juga berkembang pada orang dewasa. Bagi penderita alergi susu, produk casein harus dihindari atau diganti dengan formula berbasis casein terhidrolisis yang lebih aman meskipun rasanya kurang disukai.

Tips aman memilih susu yang mengandung casein

Casein yang terkandung dalam susu memiliki manfaat yang signifikan. Namun ada beberapa tips dalam memilih casein yang cocok bagi tubuh. Berikut adalah tips aman memilih susu yang mengandung casein agar sesuai dengan kebutuhan dan aman dikonsumsi meliputi:

1. Kenali jenis casein yang tersedia

Casein pada susu dan suplemen protein umumnya tersedia dalam dua bentuk utama, yaitu micellar casein dan caseinate (kalsium atau natrium casein).

Micellar casein adalah bentuk alami casein yang terkandung dalam partikel micelle, sehingga tidak mengandung laktosa, lemak, dan whey. Karena terbungkus dalam micelle, micellar casein sulit larut dalam air dan dicerna secara perlahan, memberikan pelepasan asam amino yang stabil dan berkepanjangan ke tubuh. Ini sangat cocok untuk konsumsi sebelum tidur atau saat puasa panjang agar otot tetap mendapat nutrisi.

Caseinate lebih mudah larut dalam air dan lebih praktis untuk dibuat minuman shake. Meskipun lebih cepat dicerna dibanding micellar casein, caseinate tetap memberikan manfaat protein berkepanjangan. Pilih jenis casein sesuai kebutuhan dan kenyamanan konsumsi.

2. Perhatikan komposisi nutrisi dan kandungan protein

Pilih produk susu atau bubuk casein dengan kandungan protein minimal sekitar 24 gram per sajian agar asupan protein cukup untuk mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan otot, terutama bagi yang aktif berolahraga atau menjalani program pembentukan otot.

Periksa juga kandungan tambahan lain seperti vitamin, mineral (misalnya kalsium dan vitamin D), serta bahan tambahan lain yang bisa mendukung kesehatan tulang dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Hindari produk yang mengandung gula tambahan atau bahan pengawet berlebihan agar lebih sehat.

3. Sesuaikan dengan kondisi dan usia

Untuk bayi di bawah 1 tahun, sebaiknya memilih susu formula yang protein utamanya adalah whey karena lebih mudah dicerna. Jika menggunakan susu formula yang mengandung casein, pastikan rasio whey dan caseinnya sesuai (sekitar 60:40) agar mendekati komposisi ASI dan mudah dicerna bayi.

Untuk orang dewasa, terutama yang ingin menjaga massa otot atau sedang dalam program diet, susu dengan kandungan casein tinggi sangat bermanfaat. Pilih produk yang mengandung formula protein lengkap seperti kombinasi whey, casein, dan protein nabati agar manfaatnya optimal.

4. Perhatikan kelarutan dan rasa

Karena micellar casein sulit larut, pilih produk yang memiliki kelarutan baik agar mudah dikonsumsi dan tidak menimbulkan gangguan pencernaan. Pilih rasa yang Anda sukai agar konsumsi rutin tidak terasa membosankan. Produk dengan rasa alami atau sedikit manis biasanya lebih disukai.

5. Cek label dan sertifikasi produk

Pastikan produk susu casein yang dipilih memiliki label jelas mengenai komposisi dan kandungan nutrisinya. Pilih produk yang sudah teruji secara klinis dan memiliki sertifikasi keamanan pangan dari badan resmi agar terjamin kualitas dan keamanannya.

Kesimpulan

Casein adalah protein utama dalam susu yang memiliki banyak manfaat, terutama dalam mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan otot, memberikan rasa kenyang lebih lama, serta mendukung kesehatan tulang dan sistem imun. Namun, konsumsi casein juga perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang, seperti alergi susu, intoleransi laktosa, atau sensitivitas terhadap beta-kasein A1 yang dapat memicu gangguan pencernaan dan inflamasi.

Untuk memilih susu yang mengandung casein secara aman, penting untuk mengenali jenis casein (micellar casein atau caseinate), memperhatikan kandungan protein dan nutrisi lainnya, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh, serta memastikan produk tersebut memiliki label dan sertifikasi yang jelas. Konsultasi dengan tenaga kesehatan juga dianjurkan bagi individu dengan kondisi khusus.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.