Daftar Isi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) terbaru untuk tahun 2025 di Indonesia masih berlandaskan pada pedoman yang diatur oleh Kementerian Kesehatan, khususnya melalui Permenkes No. 28 Tahun 2019, dengan beberapa pembaruan dan penyesuaian kebijakan yang relevan hingga awal 2025. AKG merupakan standar kebutuhan rata-rata zat gizi harian yang harus dipenuhi oleh hampir semua orang sehat dalam kelompok usia dan kondisi fisiologis tertentu, seperti usia, jenis kelamin, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik.
Konteks dan Tantangan Gizi di Indonesia 2025
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal status gizi masyarakat, terutama pada kelompok balita dan ibu hamil. Prevalensi stunting pada balita tercatat sebesar 21,5%, angka yang masih jauh dari target nasional yang diharapkan turun menjadi 14% pada 2024. Selain itu, kasus wasting (balita kurus) mencapai 7,4%, dan anemia pada ibu hamil masih tinggi di angka 27,7%. Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil juga menjadi masalah serius, dengan prevalensi sekitar 16,9%, yang berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Rincian Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2025
AKG mencakup kebutuhan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang dianjurkan untuk berbagai kelompok usia dan kondisi fisiologis. Sebagai contoh:

Angka ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan menu gizi seimbang dan program intervensi gizi seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menargetkan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil dengan menu yang mengandung nasi, lauk hewani (ayam, ikan), telur, sayur, buah, dan sumber kalsium seperti susu atau alternatifnya (tempe, tahu, ikan).
Pentingnya Pola Makan Bergizi dan Program Pemerintah
Tema Hari Gizi Nasional 2025, “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”, menegaskan pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang untuk menciptakan generasi yang kuat dan produktif. Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Kesehatan terus mendorong program-program yang meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi lengkap dan beragam, terutama pada dua fase kritis: 1.000 hari pertama kehidupan dan masa remaja.
Program MBG misalnya, bertujuan mengatasi ketimpangan akses pangan bergizi yang masih dialami sekitar 60% anak-anak Indonesia yang sering mengandalkan makanan murah dan kurang bergizi seperti nasi dan kerupuk. Program ini juga menekankan variasi sumber protein hewani dan nabati agar kebutuhan zat gizi makro dan mikro terpenuhi secara optimal.
PDF Buku Saku Angka Kecukupan Gizi Terbaru 2025

PDF buku saku angka kecukupan gizi terbaru 2025 dapat diunduh melalui link berikut
Googledrive: Klik Disini
Mediafire: Klik Disini