Posted in

9 Penyebab Munculnya Osteoporosis di Usia Muda dan Cara Mengatasinya

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan penurunan kepadatan mineral tulang dan massa tulang, sehingga tulang menjadi keropos, rapuh, dan mudah patah. Penyakit ini berkembang karena ketidakseimbangan antara proses resorpsi tulang dan pembentukan tulang baru, yang menyebabkan penurunan massa tulang dan perubahan struktur serta kekuatan tulang.

Karena sifatnya yang biasanya tidak menimbulkan gejala awal, osteoporosis sering disebut sebagai “silent disease” atau penyakit diam-diam. Penderita biasanya baru menyadari adanya osteoporosis saat mengalami patah tulang akibat cedera ringan atau jatuh.

Osteoporosis banyak terjadi pada wanita pascamenopause akibat penurunan hormon estrogen, serta pada pria dan wanita lanjut usia. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau penggunaan obat-obatan tertentu yang mengganggu metabolisme tulang. Fraktur yang sering terjadi akibat osteoporosis biasanya terjadi di tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan.

Secara global, osteoporosis menyebabkan jutaan fraktur setiap tahun dan mempengaruhi ratusan juta orang, terutama pada usia di atas 50 tahun. Pencegahan dan pengobatan osteoporosis mencakup peningkatan asupan kalsium dan vitamin D, olahraga teratur, serta pengobatan medis jika diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah fraktur.

Penyebab Munculnya Osteoporosis di Usia Muda dan Cara Mengatasinya

Osteoporosis adalah salah satu penyakit yang dapat dialami oleh segala usia, baik usia muda hingga lansia. Namun penyakit ini lebih sering dialami oleh lansia akibat faktor umur. Adapun penyebab utama osteoporosis meliputi:

1. Kekurangan Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan vitamin D adalah nutrisi utama yang berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang. Pada usia muda, tubuh membutuhkan cukup kalsium untuk membangun massa tulang maksimal. Kekurangan kalsium akibat pola makan yang kurang mengandung susu, sayur hijau, atau makanan kaya kalsium, disertai kurangnya paparan sinar matahari yang memicu pembentukan vitamin D, membuat tulang rentan mengalami pengeroposan. Vitamin D membantu penyerapan kalsium di usus sehingga keduanya saling berkaitan.

2. Gaya Hidup Sedentari (Kurang Aktivitas Fisik)

Aktivitas fisik memberikan rangsangan mekanik pada tulang sehingga membantu proses pembentukan tulang yang kuat. Mereka yang kurang olahraga atau lebih banyak duduk akan kehilangan proses remodeling tulang yang sehat. Kurangnya beban fisik menurunkan mineralisasi tulang, dan tulang menjadi lebih rapuh seiring waktu.

3. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol

Zat beracun dari rokok dapat merusak sel osteoblas (sel pembentuk tulang) dan mempercepat kerusakan tulang. Alkohol berlebihan juga mengganggu metabolisme tulang serta menekan produksi hormon penting untuk tulang seperti estrogen dan testosteron.

4. Gangguan Makan (Anoreksia, Bulimia)

Gangguan makan menyebabkan kurangnya asupan nutrisi penting, terutama kalsium, protein, dan vitamin. Selain itu, gangguan hormon akibat pola makan tidak sehat juga menyebabkan gangguan siklus menstruasi dan penurunan hormon estrogen yang berperan penting menjaga kepadatan tulang.

5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu (Kortikosteroid)

Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid yang sering digunakan pada penyakit autoimun atau asma dapat mempercepat hilangnya massa tulang dengan menghambat pembentukan tulang baru dan meningkatkan resorpsi tulang.

6. Faktor Genetik atau Riwayat Keturunan

Jika keluarga dekat seperti orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat osteoporosis, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa lebih tinggi. Faktor genetik memengaruhi seberapa kuat dan padat tulang seseorang secara alami.

7. Amenorea (Tidak Haid dalam Jangka Panjang pada Wanita)

Amenorea atau ketiadaan haid akibat olahraga berlebihan, stres, atau gangguan makan menurunkan kadar hormon estrogen. Hormon ini penting untuk menjaga keseimbangan pembentukan dan penghancuran tulang. Tanpa estrogen yang cukup, tulang menjadi lebih cepat keropos.

8. Penyakit Celiac dan Gangguan Penyerapan Nutrisi

Penyakit celiac dan kondisi yang mengganggu penyerapan nutrisi di usus dapat menurunkan asupan kalsium dan vitamin D meski asupan makanan tercukupi. Hal ini menyebabkan tulang tidak mendapatkan nutrisi optimal untuk kesehatan dan kekuatan.

9. Pola Makan Tidak Sehat

Pola makan yang banyak mengandung makanan cepat saji, minim sayur dan buah, serta tinggi garam dan kafein mampu mengganggu keseimbangan mineral tulang. Konsumsi kafein berlebih dapat meningkatkan ekskresi kalsium sehingga tulang kehilangan mineralnya.

Cara Mengatasi dan Mencegah Osteoporosis di Usia Muda

Adapun beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah osteoporosis meliputi:

1. Penuhi Kebutuhan Kalsium dan Vitamin D

Konsumsilah makanan kaya kalsium seperti susu, keju, yogurt, ikan, sayur hijau (brokoli, bayam), dan makanan yang diperkaya kalsium. Paparan cahaya matahari pagi selama 10-15 menit sangat penting untuk pembentukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium tersebut.

2. Rutin Berolahraga

Latihan beban seperti jalan cepat, lari, lompat tali, dan angkat beban merangsang pembentukan tulang yang lebih kuat. Olahraga minimal 3-4 kali seminggu selama 30-60 menit sangat dianjurkan untuk menjaga massa tulang.

3. Hindari Kebiasaan Merokok dan Alkohol Berlebihan

Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol bisa mengurangi risiko tulang keropos dan gangguan hormon penting yang menjaga kepadatan tulang.

4. Jaga Pola Makan Seimbang dan Nutrisi Optimal

Pastikan pola makan kaya berbagai nutrisi penting selain kalsium, seperti protein, magnesium, zinc, dan vitamin K yang juga berperan dalam kesehatan tulang.

5. Perhatikan Kesehatan Reproduksi Wanita

Jangan biarkan kondisi amenorea atau gangguan menstruasi lama tanpa penanganan, sebab dapat mempercepat pengeroposan tulang. Konsultasikan jika ada gangguan siklus haid.

6. Perbaiki Gaya Hidup dan Berat Badan Ideal

Hindari diet ketat yang menyebabkan kekurangan nutrisi, jangan kekurangan berat badan, dan kelola stres karena faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi kesehatan tulang. Memahami faktor penyebab dan penerapan gaya hidup sehat serta pencegahan sejak dini, osteoporosis di usia muda bisa dicegah atau dimitigasi sehingga kualitas hidup tetap terjaga dan risiko cedera tulang akibat keropos dapat ditekan secara signifikan.

Kesimpulan

osteoporosis tidak hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga dapat muncul pada usia muda akibat berbagai faktor seperti kekurangan kalsium dan vitamin D, gaya hidup kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, gangguan makan, penggunaan obat tertentu, faktor genetik, gangguan hormonal seperti amenorea, serta kondisi medis yang mengganggu penyerapan nutrisi. Pencegahan dan pengelolaan osteoporosis di usia muda sangat penting dengan cara memenuhi kebutuhan nutrisi tulang, rutin berolahraga, menghindari kebiasaan buruk, menjaga pola makan seimbang, serta melakukan pemeriksaan kesehatan tulang secara berkala. Langkah-langkah ini dapat membantu menjaga kepadatan tulang, mencegah keropos, dan mengurangi risiko patah tulang di masa depan. Pencegahan sejak dini adalah kunci utama menjaga kesehatan tulang sepanjang hidup.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.