Posted in

9 Jenis Kelainan pada Sistem Gerak yang Sering Terjadi

Penyakit sistem gerak adalah sekelompok penyakit atau kelainan yang menyebabkan gangguan pada fungsi otot, tulang, sendi, dan saraf yang mengatur gerakan tubuh sehingga kemampuan bergerak menjadi bermasalah. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan bergerak, gerakan yang lambat, tidak terkendali, kaku, atau nyeri pada bagian tubuh yang terkait.

Sistem gerak terdiri dari tiga komponen utama: otot (alat gerak aktif), tulang (alat gerak pasif), dan sendi yang menghubungkan tulang. Kelainan atau kerusakan pada salah satu bagian ini, maupun pada saraf yang mengontrolnya, akan mengganggu fungsi gerak tubuh.

Penyebab kelainan pada sistem gerak dapat berupa faktor genetik, infeksi, cedera, stroke, gangguan metabolik, efek samping obat, atau keracunan.

Ringkasnya, penyakit sistem gerak adalah kondisi medis yang mengganggu kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan normal karena adanya kerusakan atau gangguan pada otot, tulang, sendi, atau saraf pengendali gerakan.

9 Jenis Kelainan pada Sistem Gerak yang Sering Terjadi, Salah Satunya adalah Parkinson

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai 9 jenis kelainan pada sistem gerak yang sering terjadi, salah satunya adalah penyakit Parkinson meliputi:

1. Penyakit Parkinson

Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi sistem saraf pusat, khususnya bagian otak yang mengontrol gerakan. Penyakit ini menyebabkan penurunan produksi dopamine, neurotransmitter penting untuk koordinasi gerakan. Gejala khas Parkinson meliputi tremor (gemetar tangan atau anggota tubuh lain saat istirahat), rigiditas (kekakuan otot), bradikinesia (gerakan lambat atau sulit memulai gerakan), dan gangguan postur. Selain gangguan motorik, penderita juga rentan mengalami gangguan non-motorik seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan demensia. Parkinson belum dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikendalikan melalui obat-obatan dopaminergik, terapi fisik, terapi wicara, serta prosedur pembedahan seperti deep brain stimulation (DBS).

2. Distonia

Distonia adalah kelainan neuromuskuler yang menyebabkan otot bergerak secara tidak sadar dan berulang (spasme otot), sehingga menimbulkan postur atau gerakan tubuh yang abnormal. Gangguan ini terjadi akibat disfungsi pada area otak, terutama ganglia basal, yang mengatur kecepatan dan koordinasi gerakan. Gejalanya berupa kedutan, tremor, kram otot, mata berkedip tanpa kendali, gangguan bicara dan menelan, serta postur seperti leher miring (distonia serviks). Distonia dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh atau seluruh tubuh.

3. Ataksia

Ataksia adalah gangguan yang memengaruhi koordinasi gerak karena kerusakan pada otak kecil (cerebellum) dan saraf tulang belakang. Akibatnya, penderitanya mengalami gangguan koordinasi yang meliputi langkah kaki yang tidak stabil, tremor, bicara yang sulit, kesulitan menelan, dan gerakan mata abnormal. Ataksia juga bisa menyebabkan kesulitan menulis, berpikir, dan perubahan emosi. Penyebabnya dapat berupa kelainan genetik, penyakit degeneratif, infeksi, atau cedera otak.

4. Myasthenia Gravis

Kelainan autoimun yang menyerang sambungan neuromuskuler, sehingga komunikasi antara saraf dan otot terganggu. Hal ini menyebabkan kelemahan otot rangka yang makin memburuk bila digunakan berulang kali, misalnya otot wajah, leher, dan ekstremitas. Gejala meliputi rasa lemah pada otot, kesulitan mengunyah, bicara, dan mengangkat anggota tubuh. Walau tidak bisa disembuhkan total, kondisinya dapat dikelola dengan obat imunosupresif, antivirus, dan terapi plasmaferesis.

5. Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS)

ALS adalah penyakit neurodegeneratif yang merusak sel saraf motorik di otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan kehilangan kendali otot progresif. Gejala awal dapat berupa kesulitan berbicara, menelan, berjalan, hingga kelemahan otot menyeluruh yang berujung pada kelumpuhan. Penyakit ini tidak memiliki pengobatan penyembuhan, namun terapi suportif dapat membantu memperlambat progresi dan meningkatkan kualitas hidup.

6. Kelainan Tulang Belakang: Kifosis, Skoliosis, dan Lordosis

Kelainan bentuk tulang belakang ini mengganggu postur dan fungsi gerak tubuh:

  • Kifosis adalah pembengkokan tulang belakang ke arah belakang sehingga punggung tampak membungkuk.
  • Skoliosis adalah kelainan kelengkungan tulang belakang secara lateral menyerupai huruf S atau C.
  • Lordosis adalah kelengkungan tulang belakang bagian bawah yang berlebihan ke depan.
    Penyebab bisa terkait postur buruk, cedera, atau penyakit tulang seperti TBC tulang. Kelainan ini memengaruhi keseimbangan dan kemampuan bergerak.

7. Osteoporosis

Penyakit tulang yang ditandai oleh penurunan kepadatan dan kualitas tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis biasanya tidak menimbulkan gejala awal dan baru diketahui setelah terjadi patah tulang, terutama di tulang pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Faktor risiko mencakup usia lanjut, kekurangan vitamin D atau kalsium, dan gaya hidup tidak aktif.

8. Atrofi Otot

Penyusutan dan melemahnya massa otot yang dapat terjadi akibat kurang aktivitas fisik, malnutrisi, cedera saraf, atau penyakit kronis. Atrofi otot mengakibatkan kelemahan, gangguan keseimbangan, dan pada tahap lanjut dapat menyebabkan kelumpuhan. Penanganannya melibatkan fisioterapi, nutrisi tepat, dan pengobatan sesuai penyebab.

9. Gangguan Sendi dan Tendon: Artritis, Tendonitis, Cedera Ligamen

Kelainan pada sistem gerak sangat beragam, mulai dari gangguan neurodegeneratif seperti Parkinson dan ALS, kelainan otot dan saraf seperti distonia dan myasthenia gravis, hingga masalah tulang dan sendi seperti osteoporosis, kelainan bentuk tulang belakang, dan radang sendi. Penanganan dini dan tepat sangat penting untuk mempertahankan fungsi gerak dan kualitas hidup.

Informasi ini disusun berdasarkan data medis terkini dari sumber terpercaya seperti Alodokter, Siloam Hospitals, dan Mayo Clinic, sehingga memberikan gambaran menyeluruh tentang jenis-jenis kelainan sistem gerak yang umum ditemui.

Seorang Penulis dan Lulusan Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sumatera Utara (USU), Kampus Ternama di Indonesia. Menyukai Traveling dan Teknologi. Senang Membaca Buku Sejarah, Keuangan dan Berbagi Informasi Seputar Bisnis.