Daftar Isi
Gatal adalah sensasi tidak nyaman yang muncul pada kulit atau jaringan tubuh lainnya yang memicu keinginan untuk menggaruk. Pada umumnya, gatal terjadi karena iritasi, alergi, infeksi, atau kondisi medis tertentu yang menyebabkan peradangan pada kulit.
Secara khusus, gatal pada kemaluan adalah rasa tidak nyaman yang muncul di area alat kelamin, biasanya disebabkan oleh iritasi, infeksi jamur atau bakteri, alergi terhadap bahan kimia, penyakit menular seksual, hingga kondisi kulit kronis atau perubahan hormon. Rasa gatal ini sering disertai gejala lain seperti kemerahan, bengkak, keluarnya cairan tidak normal, atau bau tidak sedap.
Penyebab Gatal pada Kemaluan atau Organ Intim

Gatal pada kemaluan adalah rasa tidak nyaman yang muncul di area alat kelamin dan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari yang ringan hingga serius. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai penyebab gatal pada kemaluan meliputi:
1. Infeksi Jamur (Kandidiasis)
Infeksi jamur, terutama Candida albicans, adalah penyebab paling umum dari gatal pada kemaluan. Jamur ini tumbuh berlebihan ketika keseimbangan bakteri normal terganggu akibat penggunaan antibiotik, kehamilan, atau sistem imun yang lemah. Gejalanya termasuk gatal yang intens, rasa panas, kemerahan, dan pada wanita muncul keputihan kental berwarna putih menyerupai susu.
2. Iritasi atau Alergi
Gatal dapat disebabkan oleh iritasi kulit yang terjadi karena reaksi alergi terhadap produk bahan kimia seperti sabun, deterjen, lotion, pelumas, kondom, atau pakaian yang terlalu ketat dan berbahan syntetik. Iritasi ini juga dapat disebabkan oleh keringat berlebih atau kontak dengan cairan tubuh yang mengandung bahan keras.
3. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit seperti gonore, klamidia, herpes genital, dan trikomoniasis dapat menimbulkan gatal, rasa terbakar, nyeri, serta munculnya luka atau benjolan di area kemaluan. Gejala ini terkadang hilang-timbul sehingga penyakit sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan medis.
4. Kutu Kemaluan dan Kudis
Kutu kelamin (Pediculosis pubis) adalah parasit yang menyebabkan rasa gatal hebat dan munculnya benjolan kemerahan akibat gigitan. Kondisi ini menular melalui kontak seksual. Selain kutu, kudis yang disebabkan oleh tungau juga bisa mengiritasi kulit kemaluan dan menyebabkan gatal intens.
5. Penyakit Kulit dan Kondisi Kronis
Beberapa penyakit kulit seperti eksim (dermatitis atopik), psoriasis, lichen sclerosus, atau kanker kulit yang menyerang area kelamin juga dapat menyebabkan gatal hebat, kemerahan, ruam, dan luka yang sulit sembuh. Kondisi ini membutuhkan diagnosis dan pengobatan khusus dari dokter dermatologis.
6. Vaginitis dan Vaginosis Bakteri
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang bisa disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau iritasi. Sering disertai dengan keluarnya cairan berbau tidak sedap, kemerahan, dan gatal yang intens.
7. Menopause dan Perubahan Hormon
Pada wanita menopause, penurunan kadar hormon estrogen menyebabkan penipisan dan kekeringan pada kulit serta membran mukosa vagina yang memicu gatal dan iritasi.
8. Kebersihan dan Kebiasaan yang Mempengaruhi
Kebiasaan mencukur rambut kemaluan atau penggunaan produk pembersih yang salah dapat menyebabkan iritasi dan gatal. Pemakaian produk pembersih yang mengandung pewangi dan deterjen yang kuat juga dapat memicu reaksi alergi.
Kondisi Medis Lainnya
Pada pria, balanitis (peradangan kepala penis) adalah salah satu penyebab gatal pada kemaluan. Selain itu, diabetes dan inkontinensia urin juga bisa menyebabkan kondisi lembap yang mendukung iritasi dan gatal.
Rekomendasi Obat Gatal Kemaluan Secara Tradisional yang Aman dan Mudah untuk Digunakan

Berikut adalah beberapa rekomendasi obat gatal kemaluan tradisional yang mudah dibuat dan alami berdasarkan berbagai sumber terpercaya meliputi:
1. Soda Kue (Baking Soda)
Larutkan 2–4 sendok makan soda kue ke dalam air hangat, lalu berendam selama 15–40 menit. Soda kue dapat membantu mengembalikan pH area kemaluan dan meredakan infeksi jamur penyebab gatal.
2. Minyak Kelapa
Minyak kelapa murni (virgin coconut oil) memiliki sifat antijamur dan melembapkan kulit. Oleskan ke area yang gatal setiap malam selama 3–5 hari untuk meredakan gatal.
3. Lidah Buaya
Gel lidah buaya murni menenangkan kulit yang kemerahan dan mengurangi iritasi. Gunakan gel langsung dari tanaman atau produk dengan kandungan lidah buaya yang tinggi.
4. Madu
Madu, khususnya madu manuka, mengandung efek antiradang dan antibakteri. Oleskan madu pada area gatal setiap malam dan bilas pagi hari selama sekitar 7 hari.
5. Yogurt (Greek Yogurt) dan Probiotik
Yogurt mengandung probiotik yang membantu melawan infeksi jamur. Bisa dikonsumsi rutin atau dioleskan pada area yang gatal.
6. Bawang Putih
Bawang putih efektif melawan jamur Candida. Bisa dikonsumsi sebagai makanan tambahan, namun penggunaan langsung pada kulit kemaluan harus hati-hati karena dapat menyebabkan perih.
7. Oatmeal (Rolled Oat)
Rendam rolled oat dalam air hangat selama sekitar 20 menit, lalu gunakan air rendaman untuk membilas area kemaluan. Oatmeal dapat mengurangi peradangan dan rasa gatal.
8. Minyak Esensial (Tea Tree Oil, Minyak Lavender)
Minyak ini memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Biasanya harus diencerkan terlebih dahulu sebelum dioleskan untuk menghindari iritasi.
Selain itu, terdapat juga penggunaan daun sirih yang direbus dan air rendamannya digunakan untuk membasuh area kemaluan. Daun sirih mengandung antibakteri dan telah banyak dipakai secara tradisional, terutama untuk mengatasi gatal yang disebabkan infeksi bakteri.
Kesimpulan
Obat tradisional yang mudah dibuat dan digunakan untuk meredakan gatal kemaluan meliputi baking soda, minyak kelapa, lidah buaya, madu, yogurt, bawang putih, oatmeal, dan minyak esensial seperti tea tree oil, dengan catatan penggunaan harus hati-hati untuk menghindari iritasi.