Daftar Isi
Obat cacing adalah golongan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi cacing di dalam tubuh manusia, baik yang berada di usus maupun organ tubuh lain. Obat ini juga dikenal sebagai obat antelmintik. Fungsinya adalah melumpuhkan saraf dan otot cacing, menghambat penyerapan nutrisi cacing, atau mencegah cacing dewasa berkembang biak sehingga cacing akan mati dan dikeluarkan dari tubuh melalui tinja.
Obat cacing tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, tablet kunyah, tablet isap, serbuk, dan suspensi atau sirup. Beberapa jenis cacing yang dapat diatasi dengan obat ini antara lain cacing kremi, cacing gelang (ascariasis), cacing tambang, cacing pita (taeniasis atau sistiserkosis), dan cacing hati.
Cara kerja obat cacing berbeda tergantung jenisnya. Misalnya, mebendazole dan albendazole mencegah cacing menyerap gula sebagai sumber energi, sedangkan praziquantel dan ivermectin melumpuhkan saraf dan otot cacing sehingga cacing mati dan bisa dikeluarkan.
Obat cacing bisa didapatkan secara bebas dalam batas tertentu di apotek, tetapi penggunaannya sebaiknya berdasarkan anjuran apoteker agar tepat dosis dan jenis cacing yang diobati. Ini juga penting untuk menghindari efek samping dan komplikasi.
Rekomendasi Obat Cacing yang Aman dan Efektif untuk Orang Dewasa

Obat cacing adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi cacing di dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan. Cara kerja obat cacing bervariasi sesuai jenisnya, namun secara umum bertujuan untuk melumpuhkan, membunuh, atau menghambat pertumbuhan cacing parasit sehingga cacing bisa mati dan dikeluarkan bersama tinja. Berikut penjelasan lebih panjang mengenai mekanisme kerja beberapa jenis obat cacing yang umum digunakan untuk orang dewasa:
1. Mebendazole
Mebendazole bekerja dengan menghambat pembentukan mikrotubulus di dalam tubuh cacing. Mikrotubulus adalah struktur penting untuk penyerapan glukosa dan nutrisi oleh cacing. Dengan mekanisme ini, mebendazole mencegah cacing menyerap gula sebagai sumber energi, menyebabkan cacing kelaparan dan akhirnya mati. Setelah mati, cacing dikeluarkan dari tubuh lewat feses. Mebendazole memiliki metabolisme hati yang cukup kompleks dan diekskresikan melalui urin dan empedu.
2. Albendazole
Albendazole menghancurkan sel usus cacing sehingga cacing tidak dapat menyerap glukosa. Ini menyebabkan cacing kehabisan energi dan mati. Obat ini efektif untuk berbagai jenis cacing, termasuk cacing pita, cacing kremi, dan cacing gelang. Karena bekerja di tingkat sel, albendazole lebih efektif mengatasi infeksi berat. Albendazole biasanya diresepkan apoteker atau dokter.
3. Pirantel Pamoat (misalnya Combantrin)
Obat ini bekerja dengan melumpuhkan saraf dan otot cacing parasit. Akibatnya, cacing tidak bisa bergerak dan ini menyebabkan kematian cacing. Cacing yang lumpuh kemudian mudah dikeluarkan melalui tinja tanpa perlu obat pencahar. Pirantel pamoat efektif untuk cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang. Pemberian dosis mengikuti berat badan dan jenis infeksi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.
4. Ivermectin
Ivermectin melumpuhkan saraf dan otot cacing dengan cara menghambat neurotransmitter tertentu. Akibatnya, cacing menjadi lumpuh dan mati. Obat ini biasanya diminum saat perut kosong agar dapat bekerja maksimal dan harus sesuai resep apoteker atau dokter, terutama untuk infeksi cacing tambang dan cacing cambuk.
5. Praziquantel
Praziquantel digunakan untuk mengobati infeksi cacing pipih dan schistosomiasis. Obat ini meningkatkan permeabilitas membran sel cacing terhadap kalsium, menyebabkan kontraksi otot cacing dan paralisis. Cacing yang lumpuh kemudian mati dan dikeluarkan dari tubuh. Karena risiko efek samping, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
6. Levamisole (misalnya Askamex)
Levamisole memberikan efek paralisis pada otot cacing dengan menekan aktivitas enzim yang penting untuk kontraksi otot cacing. Ini menyebabkan cacing lumpuh dan mati, sehingga bisa keluar bersama tinja. Obat ini efektif untuk berbagai jenis cacing, tapi tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
7. Piperazine
Piperazine bekerja dengan cara melumpuhkan otot cacing kremi dan cacing gelang, sehingga cacing tidak bisa menempel di dinding usus dan mudah dikeluarkan. Obat ini tersedia dalam bentuk larutan dan tablet, tapi harus digunakan sesuai anjuran apoteker atau dokter terutama jika ada riwayat penyakit tertentu.
Secara keseluruhan, obat cacing biasanya tidak membunuh telur cacing, sehingga pengobatan sering diulang setelah 2 minggu untuk membasmi cacing yang menetas dari telur. Semua obat harus dikonsumsi sesuai dosis dan petunjuk apoteker atau dokter agar efektif dan mengurangi risiko efek samping. Selain melemahkan atau membunuh cacing, obat juga bekerja menghambat kemampuan cacing menyerap nutrisi atau berkembang biak, yang akhirnya menghilangkan infeksi secara menyeluruh.
Kesimpulan
Terdapat beberapa jenis obat cacing yang umum digunakan dan terbukti aman serta efektif untuk orang dewasa, seperti Mebendazole, Albendazole, Pirantel Pamoat (Combantrin), Ivermectin, Praziquantel, Levamisole (Askamex), Vermox, dan Vermoran. Masing-masing memiliki mekanisme kerja dan indikasi spesifik tergantung jenis cacing yang diobati. Selalu konsultasikan dengan apoteker atau dokter untuk obat yang sesuai dengan kebutuhan.