Daftar Isi
Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satu yang sering dialami ketika setelah melakukan aktivitas terutama bekerja seharian adalah nyeri pada punggung. Nyeri punggung adalah kondisi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan di area punggung, yang meliputi tulang belakang, otot, ligamen, saraf, dan jaringan lunak di sekitarnya. Kondisi ini sangat umum dialami oleh berbagai kalangan usia dan bisa bersifat akut (datang tiba-tiba dan berlangsung singkat) maupun kronis (berlangsung lebih dari tiga bulan). Nyeri punggung dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala munculnya nyeri punggung
Nyeri punggung adalah keluhan yang sangat umum dan bisa dialami oleh siapa saja, dari berbagai usia dan latar belakang. Gejala nyeri punggung dapat sangat bervariasi, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri hebat yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk memahami gejala ini secara menyeluruh, penting mengenali berbagai bentuk dan tanda yang muncul sesuai dengan penyebab dan lokasi nyeri. Berikut adalah gejala utama munculnya nyeri punggung meliputi:
1. Rasa sakit atau nyeri di sepanjang tulang belakang
Penderita nyeri punggung akan mulai dari area bawah leher hingga tulang ekor. Nyeri ini bisa terasa tajam, menusuk, seperti terbakar, atau pegal, dan bisa muncul secara mendadak (akut) maupun bertahap (kronis). Selain itu, Kekakuan otot dan keterbatasan gerak pada punggung, yang membuat penderita sulit untuk membungkuk, berdiri tegak, atau melakukan aktivitas sehari-hari. kekakuan ini biasanya lebih terasa setelah bangun tidur atau setelah duduk lama.
2. Kesemutan hingga kelemahan otot
Penderita nyeri punggung dapat merasakan nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain, terutama ke bokong, paha, dan kaki. Ini sering terjadi jika ada saraf yang terjepit (seperti pada hernia nucleus pulposus atau saraf skiatik). Kesemutan juga dapat terjadi pada bagian area yang terkena saraf, yang menandakan adanya gangguan saraf akibat tekanan atau peradangan.
3. Nyeri yang memburuk saat melakukan aktivitas tertentu
Penderita nyeri punggung juga dapat merasakan rasa nyeri luar biasa, misalnya saat mengangkat beban berat, membungkuk, berdiri atau duduk dalam waktu lama, bahkan saat batuk atau bersin. Rasa nyeri juga dapat terasa seperti bergerak dari satu sisi ke sisi lain, terutama pada kondisi tertentu seperti ankylosing spondylitis, yang juga disertai kekakuan tulang belakang dan nyeri pada sendi lain.
4. Nyeri saat buang air kecil dan sulit bergerak
Gejala selanjutnya pada penderita nyeri punggung adalah rasa sakit serta nyeri yang menjalar ke paha dan kaki, mati rasa, nyeri saat buang air kecil, kesulitan bergerak, serta nyeri yang memburuk saat membungkuk atau batuk. Gejala ini bisa menandakan kondisi serius seperti saraf terjepit, infeksi ginjal, batu ginjal, atau sindrom cauda equina.
5. Adanya kondisi medis tertentu
Faktor terakhir yang menjadi gejala munculnya nyeri punggung adalah penderita merasakan kelelahan ekstrem, rasa nyeri yang terus-menerus atau datang dan pergi, serta kesulitan mengontrol aktivitas fisik sehari-hari. Pada beberapa kondisi khusus seperti ankylosing spondylitis, gejala nyeri punggung juga disertai dengan demam, radang pada mata, gangguan pencernaan, dan nyeri pada bagian tubuh lain seperti rahang atau tulang rusuk.
Rekomendasi obat nyeri punggung yang aman dan efektif, tersedia di apotek
Nyeri punggung adalah keluhan umum yang dapat muncul di berbagai bagian tulang belakang, mulai dari punggung atas hingga punggung bawah. Gejala nyeri punggung sangat beragam dan bisa bersifat akut (tiba-tiba dan singkat) maupun kronis (berlangsung lebih dari tiga bulan). Namun, ada beberapa rekomendasi obat yang dapat mengatasi nyeri punggung dengan cepat serta aman untuk dikonsumsi meliputi:
1. Flexocare heat patch
Flexocare adalah plester penghangat yang bekerja dengan menghasilkan panas alami dari reaksi bubuk besi dengan udara. Flexocare juga dapat membantu melancarkan aliran darah dan merilekskan otot punggung yang tegang atau nyeri. Plester ini juga aman digunakan tanpa obat kimia, cocok untuk nyeri otot akibat postur salah atau aktivitas berat.
2. Paracetamol
Paracetamol adalah obat pereda nyeri ringan hingga sedang yang bekerja dengan mengurangi rasa sakit tanpa efek antiinflamasi kuat. Obat ini aman untuk digunakan sesuai dosis yang diberikan oleh apoteker.
3. Ibuprofen
Ibuprofen termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang efektif meredakan nyeri dan peradangan pada punggung. Ibuprofen harus diminum setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
4. Voltaren emulgel
Voltaren emulgel adalah gel oles yang mengandung diklofenak, OAINS topikal yang meredakan nyeri dan peradangan lokal pada otot dan sendi. Voltaren dapat ditemukan di apotek terdekat. Gel oles ini juga dapat langsung digunakan pada area nyeri punggung, aman untuk penggunaan jangka pendek.
5. Counterpain gel/cream
Counterpain gel mirip dengan voltaren, gel ini mengandung piroxicam, methyl salicylate, menthol, dan eugenol yang memberikan sensasi hangat dan meredakan nyeri otot.
6. Salonpas koyo
Salonpas koyo adalah koyo atau gel dengan kandungan methyl salicylate, menthol, dan camphor yang memberikan efek hangat dan analgesik lokal. Salonpas koyo aman digunakan setiap hari, karena lebih praktis digunakan untuk nyeri punggung akibat otot tegang.
Hal-hal yang diperlukan diperhatikan saat menggunakan obat nyeri punggung
Saat menggunakan obat nyeri punggung, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar penggunaan obat aman dan efektif, serta mengurangi risiko efek samping. Penting untuk selalu gunakan obat sesuai dosis yang dianjurkan pada kemasan atau resep dari apoteker. Misalnya, paracetamol biasanya diminum 500-1000 mg per dosis, maksimal 4 gram per hari, dan ibuprofen diminum setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung. Untuk obat oles seperti counterpain atau voltaren emulgel, oleskan secukupnya 2-4 kali sehari pada area nyeri, hindari penggunaan berlebihan.
Kesimpulan
Obat nyeri punggung adalah salah satu cara paling tepat untuk mengurangi nyeri punggung lebih efektif. Namun, saat menggunakan obat nyeri punggung, perhatikan dosis, kondisi kesehatan, efek samping, serta jangan lupa untuk mengkombinasikan pengobatan dengan perawatan non-obat dan konsultasi medis bila diperlukan.